MMD Kenalkan Pembuatan Eco Enzyme di Desa Jatiguwi Kabupaten Malang

Mahasiswa Membangun 1000 Desa (MMD) melakukan pengenalan pembuatan eco enzyme  di Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Kegiatan tersebut mengundang Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN), Kelompok Wanita Tani (KWT), dan perwakilan dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Kegiatan sosialisasi ini diisi oleh Rica Sa’ida, mahasiswa Teknologi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya.

Dikutip dari modul eco enzyme nusantara, eco enzyme merupakan campuran cairan alami serbaguna yang terbentuk melalui proses fermentasi dari limbah organik seperti sisa-sisa buah dan sayuran yang masih segar, gula merah atau molase, dan dicampur dengan air yang tidak terdapat kaporit didalamnya, misalnya seperti air sumur. Eco enzyme sendiri dikembangkan oleh seorang peneliti asal Thailand yaitu Dr. Rosukon Poompanvong yang merupakan pendiri Asosiasi Pertanian Organik Thailand.

Dalam proses pembuatannya, eco enzyme dapat dibilang mudah untuk dibuat. Pertama-tama, siapkan wadah plastik, disarankan menggunakan tutup lebar agar memudahkan untuk memasukkan bahan-bahan. Kemudian masukkan air dengan volume maksimal 60% dari wadah. Setelah itu, masukkan gula merah yang telah dilarutkan dan buah serta sayur segar ke dalam wadah dengan perbandingan antara gula, buah, dan air adalah 1:3:10. Setelah dicampurkan, maka bisa ditunggu selama 3 bulan untuk wilayah tropis dan 6 bulan untuk wilayah sub-tropis hingga cairan eco enzyme dapat dipanen. Jangan lupa untuk membuka tutup sedikit secara berkala untuk mengeluarkan gas.

Eco enzyme memiliki banyak manfaat salah satunya adalah di bidang pertanian. Eco enzyme dapat digunakan sebagai penyaring udara alami, herbisida, dan pestisida alami, penyaring air, pupuk alami untuk tanaman, serta memiliki potensi untuk mengurangi efek rumah kaca. Selain di bidang pertanian, eco enzyme juga bermanfaat untuk penyembuhan luka, serta untuk kebersihan rumah tangga seperti sabun lantai dan menghilangkan bau pada toilet.

Sebagai desa dengan potensi pertanian yang tinggi, sosialisasi terkait eco enzyme disambut hangat oleh masyarakat Desa Jatiguwi. Antusiasme ini ditunjukkan dengan banyaknya peserta yang hadir serta berjalannya diskusi terkait pembuatan serta manfaat dari eco enzyme.

“Harapannya, dari kegiatan sosialisasi eco enzyme ini, masyarakat bisa secara mandiri mengaplikasikan pembuatan eco enzyme,” ungkap Rica selaku penanggung jawab dari kegiatan ini. Rica juga menambahkan bahwa penggunaan eco enzyme memiliki banyak manfaat bagi masyarakat desa karena dapat membantu pengelolaan limbah organik, mengurangi produksi limbah kimia sintetis, serta lebih ramah lingkungan. (*/OKY/Humas UB)