Mikroskop Portable Identifikasi Mikroalga Otomatis, Karya Mahasiswa UB

Mahasiswa UB ciptakan Mikroskop Portable dengan Perhitungan Mikroalga Otomatis

Dalam perkembangan terbaru di dunia teknologi lingkungan, tim Program Kreativitas Mahasiswa Skema Karsa-Cipta (PKM-KC) dari Universitas Brawijaya (UB) telah menghadirkan alat deteksi mikroalga. Alat ini menggunakan teknologi Deep Learning Mask CNN (Convolutional Neural Networks) untuk mengidentifikasi dan menghitung konsentrasi mikroalga dengan tingkat akurasi tinggi secara otomatis.

Tim PKM terdiri dari Nidaan Khofiya, Zahra Cahya Ramadhani, Audynalia Kogitans, Azzahra Dwi Putri Hermansyah, dan Naufal Hilmiy Nizar Wahyudi.

Dibawah bimbingan Dr.Agr.Sc. Ir. Dimas Firmanda Al Riza, ST., M.Sc, IPM, tim ini menciptakan dan merancang sistem deteksi mikroalga secara digital sehingga memberikan nilai efektifitas dan efisiensi untuk pengolahan mikroalga pada tahap selanjutnya.

“Mikroalga, organisme mikroskopis yang memainkan peran penting dalam berbagai sektor, mulai dari ekologi perairan hingga industri bioteknologi, sekarang dapat dideteksi dan diidentifikasi dengan cepat dan efisien berkat alat inovatif ini,” ujar Ketua Tim Nidaan Khofiya.

Alat deteksi ini mengambil citra mikroskopis dari sampel air dan menggunakan teknologi Deep Learning Mask CNN untuk menganalisis morfologi mikroalga. Algoritma yang dioptimalkan memungkinkan alat ini untuk membedakan antara berbagai spesies mikroalga dengan tingkat akurasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Selain itu, alat ini juga mampu menghitung konsentrasi mikroalga dalam sampel, yang merupakan informasi yang sangat penting dalam pemantauan ekosistem perairan dan produksi berbasis mikroalga.

Alat deteksi ini memiliki potensi besar untuk berbagai aplikasi. Pemantauan kualitas air dan identifikasi perubahan dalam ekosistem perairan menjadi lebih akurat dan lebih mudah. Industri yang memanfaatkan mikroalga sebagai bahan baku, seperti produksi pakan ternak dan biofuel, juga dapat mengelola persediaan mereka dengan lebih efisien.

“Alat deteksi ini adalah tonggak penting dalam pemahaman dan pengelolaan mikroalga. Kami berharap bahwa alat ini akan memberikan kontribusi besar dalam upaya konservasi dan keberlanjutan lingkungan,” harap Nidaan.

Alat deteksi mikroalga yang menggunakan teknologi Deep Learning Mask CNN membawa perubahan signifikan dalam cara mendeteksi dan memahami mikroalga. Inovasi ini membawa harapan baru dalam pemantauan lingkungan, industri bioteknologi, dan lebih banyak lagi.

“Semoga alat ini menjadi sumber inspirasi bagi para peneliti di seluruh dunia untuk terus mengembangkan teknologi yang mendukung konservasi dan keberlanjutan lingkungan,” pungkasnya.

Informasi lebih lanjut mengenai alat ini dapat dilihat di akun instagram @microalgae_detector. [*/Irene]