MIFO Karya Mahasiswa FTP Bantu Mitra Tangani Kematian Ikan Karena Jamur

Foto Design Alat MIFO
Foto Design Alat MIFO

Ikan merupakan salah satu sumber pangan besar yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Jenis ikan tentunya ada banyak diantaranya ikan air laut atau ikan air tawar. Ikan air tawar biasanya banyak dibudidayakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya di daerah Malang. Salah satu usaha dagang yang mengelola budidaya ikan air tawar di daerah Malang yaitu UD Nila Abadi.

UD Nila Abadi merupakan kelompok Usaha Dagang yang berfokus ada pengelolaan serta pembudidayaan bibit ikan nila. Dalam satu kolam bisa berisi 1000 samapi 1500 benih ikan nila. Usaha ini dikelola oleh Bapak Faqih yang terletak pada daerah Sumber Pasir Kabupaten Malang. Benih yang dihasilkan oleh ikan nila akan dijual kepada pembeli disaat berukuran 4-5cm.

Akan tetapi usaha ini banyak mengalami kerugian pada ikan. Banyaknya ikan yang mati menjadikan pesanan pembeli banyak yang berkurang karena ikan mengalami kematian. Setelah ditelusuri ikan yang mati tersebut sudah terindikasi jamur.

Dilihat dari kondisi kolam adanya jamur pada ikan disebabkan karena tidak adanya oksigen pada kolam selain itu kolam juga tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Tidak hanya itu kondisi kolam juga keruh sehigga memungkinkan ikan terindikasi jamur lebih cepat.

Selain permasalahan tersebut UD Nila Abadi juga menyebutkan bahwa sistem filtrasi kolam masih dilakukan secara manual sehingga membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak. Hal ini akan menyita banyak waktu dan tentunya tenaga.

Berdasarlatarbelakang permasalahan diatas, lima mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya ciptakan Mesin Treatment Otomatis Kolam Berbasis Filtrasi dan Microbubble atau MIFO Untuk Meningkatkan Hasil Budidaya Benih Ikan Nila.

MIFO merupakan rangkaian alat yang digunakankan untuk treatment otomatis kolam mulai dari filtrasi, penghasil oksigen pada kolam, alat pakan otomatis berbasis IoT yang dilengkapi dengan aplikasi serta adanya hidroponik yang dapat menyaring kotoran dari tong filtrasi.

Kelima anggota yang ciptakan mesin ini diantaranya Adindanovia Putri A.P ( FTP) sebagai ketua tim dan keempat anggota lainnya yaitu Najla Maritza (FTP), Karlina Wijayanti (FTP), Shauqi Abdai (FTP), dan Achmad Irsyad (FPIK).

Dibawah bimbingan Hendrix Yulis Setyawan, S.TP., M.Si., PhD, MIFO di desain untuk membantu dalam mengurangi tenaga kerja pada mitra serta mengurangi indikasi infeksi jamur pada ikan. Sehingga tingkat kematian pada ikan akan berkurang.

“Hal ini dikarenakan dalam mesin treatment otomatis dilengkapi dengan microbubble untuk menghasilkan oksigen pada kolam sehingga ikan dapat bergerak bebas tanpa kekurangan oksigen. Kemudian dilengkapi juga dengan adanya alat pakan otomatis yang terhubung dengan aplikasi memudahkan mitra dalam mengatur jumlah pakan dan jam makan yang dikeluarkan. Mesin MIFO juga dilengkapi dengan sensor suhu, pH dan juga turbidity untuk memastikan kolam masih tergolong aman untuk tempat tinggal benih ikan nila,” kata salah satu tim Putri.

Mesin Treatment ini disambut dengan antusias oleh mitra dan sudah dibuktikan nyata manfaatnya oleh mitra.

“Mitra merasa terbantu dengan adanya mesin ini karena dapat mengurangi biaya serta meningkatkan laba penjualan ikan sehingga mitra tidak mengalami kerugian.  Inovasi MIFO diharapkan dapat memberikan manfaat pada mitra dalam proses budidaya benih ikan nila agar menghasilkan ikan yang lebih sehat,” kata Putri.

MIFO merupakan hasil pendanaan riset dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penerapan Iptek (PKM-PI) tahun 2023.

Info lengkap hubungi akun instagram : @mifo_ub