FISIP Universitas Brawijaya pada tahun akademik 2024/2025 ini menargetkan meraih akreditasi internasional. Sesuai dengan pedoman dari pemerintah maka akreditasi internasional yang digunakan adalah The Accreditation, Certification and Quality Assurance Institute (ACQUIN).
Untuk merealisasikan target ini, tim dari FISIP UB belajar ke Universitas Bengkulu. Kenapa Universitas Bengkulu? Sebab kampus ini telah meraih sertifikat akreditasi internasional sebanyak 69 program studi.
Dekan FISIP UB, Prof Anang Sujoko S.Sos., M.Si., D.COMM menjelaskan pihaknya dari awal akan menggunakan lembaga AQAS (Agency for Quality Assurance by Accreditation of Study). Namun kemudian pemerintah merekomendasikan lemba ACQUIN.
“Dan di awal tahun ini teman teman dari FISIP Universitas Bengkulu dating ke tempat kami. Saya jadi teringat dan ingin belajar langsung menyiapkan akreditasi internasional,” katanya.
Anang Sujoko berharap FISIP UB mampu mendapatkan pengetahuan teknis baru untuk persiapan akreditasi internasional dari ACQUIN.
Sementara itu, Kepala LPMPP Universitas Bengkulu, Dr. Yulian Fauzi mengungkapkan proses dilakukannya akreditasi internasional dari ACQUIN dipilih oleh pihaknya karena kampus belum mendapatkan akreditasi unggul dari Dikti.
“Karena kemudian ada poin jika kita sudah mendapatkan akreditasi internasional kemudian otomatis menjadi unggul. Nah ternyata kita yang pertama bisa mendapatkan akreditasi internasional dari ACQUIN,” jelasnya.
Dr Yulian Fauzi menjelaskan pihaknya siap memberikan pengetahuan atas pengalaman yang dilakukan oleh Universitas Bengkulu.
“Kalau dulu kami tidak tahu harus belajar darimana ACQUIN ini sekarang kami dijadikan referensi kampus kampus lain di Indonesia. Kami siap membantu pihak FISIP UB untuk sukses dalam akreditasi ACQUIN ini,” katanya. (*/Humas UB)