Membangun Ekosistem Digital Bersama: Kemendag, Google, dan YouTube Hadir di Universitas Brawijaya

Universitas Brawijaya (UB) menunjukkan komitmen di bidang pengembangan ekosistem digital dengan menjadi tuan rumah acara Indonesia Startup Dialogue bertajuk “#GlowUpBareng Kemendag, Google, YouTube”. Acara yang berlangsung, Rabu (25/9/2024), di Auditorium Universitas Brawijaya ini merupakan kolaborasi UB beserta Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI), Google, dan YouTube. Berbagai kelompok masyarakat turut hadir, termasuk perwakilan Kementerian Perdagangan, komunitas UMKM, startup, pengembang gim lokal, serta mahasiswa dan pimpinan Universitas Brawijaya.

Dalam sambutannya, Rektor, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menggarisbawahi pentingnya kolaborasi antara dunia pendidikan, pemerintah, dan sektor swasta dalam mempercepat pengembangan ekosistem digital Indonesia.

“Kami berharap kemajuan teknologi seperti yang dihadirkan oleh Google dan YouTube bisa memberikan dampak positif, terutama dalam membangun ekosistem digital di lingkungan kampus. Universitas Brawijaya berkomitmen untuk menjadi salah satu pusat pengembangan talenta digital dan inovasi di Indonesia, agar ekosistem digital nasional semakin maju,” ujar Prof. Widodo.

Ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang paling berkembang di Indonesia beberapa tahun terakhir. Kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha dinilai mampu memaksimalkan potensi besar sektor ini. Hal ini juga sejalan dengan semangat yang diusung UB dalam memajukan ekonomi kreatif melalui inovasi dan riset berbasis teknologi.

Putri Alam, Direktur Hubungan Pemerintah & Kebijakan Publik Google Indonesia, dalam kesempatan yang sama memaparkan beberapa inisiatif dari Google dan YouTube yang bertujuan mendukung perkembangan ekonomi kreatif Indonesia. Salah satunya adalah program Bangkit, yang dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa agar siap bersaing di dunia kerja dalam bidang teknologi.

“Kami percaya bahwa masa depan bangsa ini ada di tangan para mahasiswa, kreator, dan wirausaha muda Indonesia yang bermimpi besar. Oleh karena itu, kami menghadirkan program Bangkit untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan teknologi yang diperlukan di era digital. Selain itu, kami juga bangga meluncurkan program afiliasi YouTube Shopping di Indonesia, serta inisiatif Gemini Academy UMKM untuk mendukung perkembangan UMKM di tanah air,” jelas Putri Alam.

Acara ini juga menampilkan diskusi panel bertema “#GlowUp di Era Digital: Mengembangkan dan Memperkuat Ekosistem Ekonomi Kreatif Indonesia”. Panel ini menghadirkan narasumber yang berasal dari berbagai bidang keilmuan dan industri, seperti Erny Kurniawati (Brand Director Avoskin), Ijfina (kreator konten), dan Adib Toriq (CEO Algorocs, pengembang gim).

Ketiga narasumber berbagi pengalaman tentang bagaimana teknologi digital, seperti yang dihadirkan oleh Google dan YouTube, telah memberikan dampak signifikan pada perkembangan bisnis mereka. Erny Kurniawati, misalnya, menekankan peran media sosial dalam meningkatkan brand awareness dan penjualan produk Avoskin. Sementara itu, Adib Toriq menjelaskan bagaimana gim-gim lokal Indonesia kini memiliki peluang lebih besar untuk bersaing di pasar global berkat dukungan teknologi.

Dalam pidatonya, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. (H.C.) Zulkifli Hasan, S.E., M.M., menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan lembaga pendidikan dalam memajukan ekonomi digital Indonesia.

“Kolaborasi antara e-commerce, UMKM, lembaga keuangan, dan lembaga pendidikan akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dan kita harus memanfaatkan potensi ini semaksimal mungkin untuk mendukung perkembangan ekonomi digital,” ujar Zulkifli Hasan.

Beliau juga mengimbau mahasiswa untuk lebih kreatif dalam melihat peluang di sektor ekonomi kreatif. Menurutnya, mahasiswa bukan hanya harus menguasai teori, tetapi juga mampu merencanakan strategi jangka panjang dalam mengembangkan potensi ekonomi yang ada.

Acara ini bukan sekadar forum diskusi, tetapi juga menghadirkan pengalaman interaktif melalui booth experience, di mana peserta dapat mengeksplorasi berbagai produk teknologi dari Google dan karya pengembang gim lokal. Harapannya, acara ini mampu memberikan wawasan nyata kepada audiens terkait potensi ekonomi digital di Indonesia.[dea/sitirahma]