Melawan Disinformasi, Memilih Cerdas: Pendidikan Politik untuk Pemilih Pemula

Tim Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema Sekolah Demokrasi Digital sebagai Pendidikan Politik Menghadapi Ancaman Disinformasi Bagi Generasi Muda. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (19/7) yang ditujukan bagi siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 2 Lumajang, berkolaborasi bersama Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Lumajang.

Edukasi ini memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan generasi muda mengenai demokrasi digital, literasi digital, dan upaya melawan disinformasi. Maraknya disinformasi sebagai tantangan baru abad disrupsi-post-truth di era demokrasi digital ini, pembekalan dan pelatihan untuk meciptakan ketahanan informasi menjadi sangat penting bagi generasi muda yang rentan terhadap paparan disinformasi. Kegiatan Sekolah Demokrasi Digital ini diinisiasi oleh tiga Dosen FISIP UB yaitu Dr. Verdy Firmantoro, Yuliezar Perwira Dara, M.Psi. dan Arief Setiawan, MPS.

Kegiatan ini disambut dengan sangat baik oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Lumajang, Moh. Yatim Khudlori, M.Pd. Hal tersebut disampaikan dalam sambutanya yang sekaligus membuka acara, bahwa kegiatan ini mendukung Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada kurikulum merdeka, spesifiknya pada tema ke-2 yakni “Suara Demokrasi” yang memiliki tujuan untuk memberikan refleksi kepada siswa-siswi terkait penerapan demokrasi baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat.

Kegiatan Sekolah Demokrasi Digital dihadiri oleh Lutfia, S.Pd., selaku Ketua Bawaslu Kabupaten Lumajang. Dalam pemaparannya disampaikan mengenai pentingnya memaksimalkan peran generasi muda di era demokrasi digital sebagai usaha untuk meningkatkan partisipasi politik pemilih pemula agar lebih aktif dan kritis. Bawaslu sebagai bagian penting Penyelenggara Pemilu mengapresiasi program Sekolah Demokrasi Digital dapat membantu terwujudnya pemilu damai terutama dengan meningkatkan kapasitas dan kualitas literasi pemilih muda.

Kegiatan ini diikuti oleh 396 siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 2 Lumajang yang berpartisipasi dengan antusias. Ketua Tim Program Pengabdian Masyarakat, Dr. Verdy Firmantoro juga turut serta sebagai pembicara dengan menyampaikan materi tentang Resiliensi Generasi Muda Terhadap Disinformasi Politik: Membangun Kritisisme Media Melalui Sekolah Demokrasi Digital. Dipaparkan mengenai definisi disinformasi, ciri ciri disinformasi, bagaimana disinformasi dapat muncul terutama dalam konteks politik, hingga cara atau tips untuk menghadapinya. Selain itu juga dijelaskan mengenai etika dan cara penggunaan media sosial yang baik dan benar.

“Pada momen-momen politik termasuk yang akan berlangsung yakni Pilkada serentak berpotensi memunculkan praktik penyebaran disinformasi untuk kepentingan politik. Oleh karenanya, tidak cukup di era seperti ini hanya sekedar mencari atau mendapatkan informasi, namun lebih utama harus bisa memahami, memverifikasi dan memilah informasi mana yang benar dan mana yang hoaks”, jelas Verdy.

Anggota Tim Pengabdian Masyarakat yang juga sebagai Dosen Psikologi FISIP Universitas Brawijaya, Yuliezar Perwira Dara, M.Psi., turut melengkapi pembekalan dari segi psikologi, dalam pembekalan disampaikan bagaimana peran emosi dapat mendorong kesadaran politik. Selain itu juga dijelaskan bagaimana mengelola emosi sehingga dapat melakukan pengambilan keputusan yang baik dalam menerima informasi.

Selain itu Dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Brawijaya, Arief Setiawan, MPS., juga menjelaskan dalam pembekalan yang meliputi: pemahaman dari aspek demokrasi, fenomena infodemic yang saat ini terjadi, juga firehose of falsehood yang merupakan teknik dalam penyampaian disinformasi, sampai beberapa cara untuk mencegah ancaman disinformasi salah satunya melalui pendidikan politik. [verdy/pon/humas]