Masyitah Nikmatul Arafah Meraih Juara 1 MTQMN XVII Cabang MHQ 30 Juz Putri

Masyitah Nikmatul Arafah, nomor 2 dari kanan saat foto bersama dengan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa.
Masyitah Nikmatul Arafah, nomor 2 dari kanan saat foto bersama dengan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa.

Masyitah Nikmatul Arafah, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Brawijaya, berhasil meraih prestasi gemilang dengan meraih juara pertama dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an Mahasiswa Nasional (MTQMN) XVIII, pada bidang Musabaqah Hifzhil Qur’an (MHQ) kategori 30 Juz (HQ30) Putri. Kompetisi yang berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 5, 6, dan 8 November 2023, di Aula FIB B Lt. 2 Universitas Brawijaya ini, menunjukkan keterampilan dan dedikasi tinggi Masyitah dalam menghafal dan melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an.

Lahir di Kota Kediri pada 12 Maret, Masyitah sebelumnya juga telah mencatatkan namanya sebagai peraih juara 1 di bidang MHQ 20 Juz Putri pada MTQMN XVI di Aceh. Namun, perjalanan menuju keberhasilan ini tidaklah mudah. Saat seleksi kafilah cabang 30 Juz putri di semester sebelumnya, Masyitah awalnya tidak dimasukkan ke dalam daftar kafilah karena pembina MHQ putri, Ustadzah Dr. Nur Chanifah, menganggapnya sudah lulus.

“Tapi memang sepertinya ini sudah rencana Allah, tiba-tiba di bulan Juni saya dihubungi pembina di minta untuk mengabdi sekali lagi pada UB di agenda MTQMN yang dilaksanakan kemarin,” jelas Masyitah.

Dengan tekad dan semangat, Masyitah memutuskan untuk menjadi bagian kafilah setelah dihubungi oleh pembina. Pembina Ustadzah Dr. Nur Chanifah langsung membimbingnya untuk mengikuti pembinaan bersama teman-teman kafilah yang lain. Proses pembinaan ini berlangsung intensif, dengan waktu pembinaan sebanyak 1-3 kali sehari dan mengharuskan peserta untuk tinggal di pondok pembina selama persiapan MTQMN.

“Berbekal pembinaan dengan waktu yang lama dan intensif, yang mengantar saya mendapatkan bonus dari MTQMN kemarin, selain usaha saya melalui pembinaan tentunya melalui pengharapan kepada Allah dengan memperbanyak ibadah dan doa yang lebih penting pengaruhnya atas perolehan yang sudah saya capai kemarin,” tambah Masyitah.

Masyitah juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada kedua orang tua yang memberikan dukungan dan izin, serta kepada pembina dan teman-teman yang telah memberikan support dan bimbingan. Ia juga pernah menyantri di pondok pembina Ustadzah Nur Chanifah, Oemah Quran Abu Hanifah Mertojoyo. Sejak awal 2022, Masyitah dipercaya menjadi koordinator asrama Griya Quran milik Prof. Khusaini, yang membantu menjaga dan memperdalam hafalannya.

Penampilan Masyitah Nikmatul Arafah saat mengikuti lomba MTQMN XVII
Penampilan Masyitah Nikmatul Arafah saat mengikuti lomba MTQMN XVII

Dengan keberhasilan ini, Masyitah Nikmatul Arafah tidak hanya menjadi inspirasi bagi mahasiswa Universitas Brawijaya, tetapi juga menunjukkan bahwa dedikasi, tekad, dan doa yang tulus adalah kunci utama meraih kesuksesan dalam menghafal Al-Qur’an.(WDD/Humas UB)