Manfaatkan Teknologi IoT dan Microbubble, Tim DM UB Tingkatkan Potensi Koi di Blitar

Koi merupakan primadona di Kabupaten Blitar, khususnya Kecamatan Nglegok. Setidaknya total produksi ikan yang masuk dalam grade A pada tahun 2020 berada di angka 260 juta ekor. Wajar saja jika Nglegok cukup terkenal sebagai ‘Daerah Minapolitan’. Namun, para petani mengaku masih banyak permasalahan dalam melakukan budidaya seperti, penyakit ikan dan pengontrolan kualitas air.

Inilah yang mendorong tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya dala, melakukan beberapa kegiatan untuk membantu peternak ikan. Tim DM UB terdiri dari Dr. Uun Yanuhar, S.Pi., M.Si selaku ketua, Dr . Ir. Muhammad Musa, MS, dan Dr. Herly Evanuarini, S.Pi., MP dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Dyah Kinasih Wuragil, S.Si., M.Si dan drh. Fajar Shodiq Permata, M. Biotech dari Fakultas Kedokteran Hewan serta lima orang mahasiswa PKL dan KKN Tematik

“Kami melakukan pelatihan dan pendampingan dalam manajemen kualitas air, dan pengendalian penyakit menggunakan microbubble berbasis IoT secara berkelanjutan”, jelas Uun. Kegiatan pengabdian masyarakat ini, menurut Uun, akan berlangsung selama 6 bulan, sejak Juni hingga November 2021, melalui skema Doktor Mengabdi.

“Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pelatihan dan pendampingan manajemen kualitas air, juga pengendalian penyakit menggunakan microbubble serta panel surya sebagai energi mandiri. Penerapan teknologi memberikan manfaat petani untuk memantau kualitas air secara rutin dan memberikan hasil maksimal serta efisien”, imbuhnya. Penggunaan panel surya, jelas Uun, akan meringankan petani, karena listrik sudah di suplai oleh panel surya yang tersedia.

Hasil kegiatan ini memberikan dampak yang positif terhadap para petani ikan berupa meningkatknya produktivitas ikan koi dan peningkatan keterampilan sekaligus pengetahuan dalam berbudidaya, serta peningkatan pemahaman terhadap penyakit ikan koi. Dr. Uun Yanuhar, S.Pi., M.Si menuturkan keberhasilan ini tidak lepas dari mitra yang sudah berpengalaman dan turut berpartisipasi aktif dalam kegiatan.

“Saat ini banyak permasalahan yang dihadapi anggota dalam melakukan budidaya ikan koi, seperti penyakit ikan, pemakaian listrik yang tinggi, dan pengontrolan kualitas air yang masih kurang optimal. Sekarang dengan adanya bantuan berupa Panel Surya dan Microbubble ini saya sudah mengerti bagaimana cara menjaga kualitas air kolam yang baik untuk pertumbuhan ikan koi dan pemakaian listrik berkurang karena adanya panel surya” ujar Ketua Pokdakan Rukun Abadi Makmur, Sigit.

“Kami sangat mengapresiasi peran aktif mitra kegiatan dalam mendukung kegiatan ini sehingga tercipta sinergitas antara perguruan tinggi dan masyarakat guna meningkatkan produktivitas budidaya ikan koi”, pungkasnya. (uun/VQ)