Malang Enviro Action FTP Wujudkan Madyopuro Sebagai Kampung Ramah Lingkungan

Mahasiswa Teknik Lingkungan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Brawijaya (UB) mengadakan program kerja tahunan unggulan dari Departemen Sosial Masyarakat bernama Malang Enviro Action (MEA).

Malang Enviro Action (MEA) adalah salah satu program kerja tahunan unggulan dari Departemen Sosial Masyarakat dalam Keluarga Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Brawijaya.

Program ini berfokus pada pengabdian masyarakat dengan memanfaatkan teknologi inovatif dalam bidang penghijauan dan pengelolaan sampah untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan berdampak langsung bagi masyarakat.

MEA dirancang sebagai wadah kolaborasi antara mahasiswa dan warga, mengintegrasikan konsep keberlanjutan melalui edukasi, pelatihan, serta implementasi teknologi ramah lingkungan.

Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat sekaligus mendorong kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan hidup melalui pendekatan yang inklusif.

Malang Enviro Action (MEA) telah menyelesaikan dua tahun kiprahnya di RW 03 Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, dengan sederet prestasi membanggakan.

Program yang digagas sebagai wujud nyata kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat ini berhasil mengubah RW 03 menjadi kampung yang lebih hijau, produktif, dan ramah lingkungan melalui berbagai aksi inspiratif.

Tahun pertama MEA dimulai dengan aksi Kulonuwun. Tim melakukan visitasi desa untuk memetakan permasalahan yang dihadapi warga. Dilanjutkan dengan sosialisasi inovasi teknologi ramah lingkungan, MEA memperkenalkan konsep pengolahan sampah organik dan penghijauan berbasis komunitas. Aksi Gugur Gunung mengawali sinergi antara tim MEA dan warga dengan kegiatan bersih-bersih lingkungan bersama.

Dalam program Bank Sampah, teknologi pengolahan sampah seperti pembuatan pupuk Takakura dan vertical garden diperkenalkan, memberikan solusi konkret untuk mengelola limbah rumah tangga.

MEA juga berkolaborasi dengan TSA Brawijaya dalam program Kalpawreksa untuk memperluas penghijauan melalui tanaman tabulampot, vertikultur, dan vertical garden.

Memasuki tahun kedua, MEA melakukan sosialisasi kepada sebanyak 14 kader lingkungan dari setiap RT dilatih untuk menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

Pada aksi pengolahan sampah organik, tim melakukan evaluasi dan pengembangan teknologi Takakura yang telah diterapkan. Bahkan, MEA menggandeng Budidaya Jamur Malang untuk memberikan mini course tentang pemanfaatan sampah rumah tangga dalam budidaya jamur. Tidak ketinggalan, aksi penghijauan tahun kedua mencatat momen bersejarah dengan pembangunan green house sebagai pusat kegiatan menanam warga.

Puncak kegiatan MEA ditandai dengan acara Farewell, sebuah momen penuh kehangatan di mana panitia dan warga berkumpul untuk makan bersama, berbagi cerita, dan mengenang perjalanan dua tahun yang telah dilalui. Meski secara resmi program MEA telah berakhir, kepedulian panitia terhadap keberlanjutan teknologi tetap terjaga melalui program kontrol rutin. Kader lingkungan yang dibentuk juga terus aktif memelihara teknologi yang telah dibawakan.

Hasil dari program ini terlihat nyata. Greenhouse kini menjadi pusat kegiatan menanam bagi warga, menghasilkan tanaman seperti tomat yang dapat dinikmati bersama. Pupuk Takakura yang diperkenalkan telah menjadi elemen penting dalam mendukung pertumbuhan tanaman di greenhouse. Berkat kerja keras bersama, RW 03 berhasil meraih juara kedua dalam lomba Posyandu tingkat Kota Malang.

Lurah RW 03, Kelurahan Madyopuro, memberikan apresiasi atas keberhasilan program ini. “Dengan adanya rangkaian program dari MEA, kami merasa sangat terbantu dalam meningkatkan kesadaran warga terhadap pengelolaan sampah dan pentingnya menjaga lingkungan. Edukasi yang diberikan mahasiswa MEA Universitas Brawijaya tidak hanya mengajarkan kami cara mengolah sampah tetapi juga memanfaatkan hasilnya untuk kebutuhan sehari-hari. Harapan kami, kerja sama ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat RW 03,” ungkapnya.

Malang Enviro Action telah membuktikan bahwa kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat membawa perubahan signifikan. Dengan visi yang kuat dan tindakan nyata, MEA meninggalkan jejak positif yang akan terus menginspirasi masyarakat RW 03 untuk menjaga lingkungan mereka secara berkelanjutan.

Ketua pelaksana MEA, Wisnu mengaku sangat bangga dengan seluruh elemen yang telah berperan aktif dalam mensukseskan rangkaian acara Malang Enviro Action, khususnya dalam program pengelolaan sampah.

“Salah satu inovasi yang kami terapkan adalah pengelolaan sampah dengan mengimplementasikan budidaya jamur yang memanfaatkan sampah organik yang diolah menggunakan metode takakura sebagai media tanam jamur. Program ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata bagi masyarakat RW 03 Kelurahan Madyopuro dengan mengolah sampah organik dan anorganik menjadi produk yang lebih ramah lingkungan dan bernilai ekonomi. Selanjutnya, terdapat teknologi greenhouse dalam upaya mewujudkan lingkungan hijau di RW 03 Madyopuro,” kata Wisnu.

Dia menambahkan, partisipasi aktif masyarakat dalam program ini adalah bukti bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama.

“Saya sangat senang melihat antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan kesempatan ini untuk belajar dan berkontribusi dalam menjaga kebersihan serta keberlanjutan lingkungan,” katanya. (*/Humas UB)