Mahasiswi Disabilitas Daksa Lakukan Penelitian Didampingi Pustakawan

Karyn Alexandria, seorang mahasiswi berkebutuhan khusus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya (UB) mengerjakan sebuah penelitian tentang psikologi mindfulness dan psikologi politik yang menggabungkan kepekaan terhadap lingkungan dengan analisis aspek psikologi dalam ranah politik.

Salah satu hal yang menarik dari perjalanan akademis Karyn adalah dedikasinya untuk mengatasi segala hambatan, terutama sebagai mahasiswi difabel tuna daksa. Meskipun menghadapi tantangan fisik, semangat belajar Karyn menjadi inspirasi bagi banyak teman sekelasnya. Selama ini Karyn juga aktif sebagai moderator, pembicara dan Layanan Konseling Universitas. Karyn juga berprestasi di dunia kepenulisan, puisi karyanya masuk dalam 100 Besar lomba puisi internasional ASEAN dengan tema Dead and Dying.

“Saya ingin membuktikan bahwa ketidakmampuan fisik tidak menghalangi seseorang untuk berprestasi dan memberikan kontribusi positif pada masyarakat. Saya percaya bahwa melalui penelitian, saya dapat membuka wawasan orang-orang terhadap potensi yang dimiliki oleh individu difabel, “Karyn menjelaskan.

Penting untuk dicatat bahwa dalam proses penyusunan penelitiannya, Karyn mendapatkan dukungan dari Tim Kecendekiawanan Perpustakaan UB yang dipimpin oleh Ir. Heri Prayitno. Mereka tidak hanya membantu dalam mengakses referensi yang diperlukan, tetapi juga memberikan bimbingan dan dorongan moral kepada Karyn.

“Tim Kecendekiawanan Perpustakaan UB memberikan pelayanan yang penuh dedikasi kepada setiap mahasiswa yang datang untuk melakukan pendampingan. Mereka membantu saya menavigasi literatur-literatur yang relevan dan memberikan panduan yang sangat berharga.  Pak Hery itu seseorang yang sangat pengertian dan mudah beradaptasi dengan karateristik orang. Dia bisa melakukan observasi dan pengenalan yang lebih dalam sehingga bisa membangun chemistry yang baik, sehingga membuat mahasiswa merasa nyaman dan aman. Dengan begitu mahasiswa tanpa ragu bercerita tentang kesulitan yang dialami, Pak Hery bisa menjelaskan satu per satu secara runut sehingga yang apa awalnya masih abstrak bisa menjadi rangkaian yang runut dan rapi untuk dibaca,” ungkap Karyn dengan penuh rasa terima kasih.

 

 

Selain itu, Karyn juga memanfaatkan teknologi AI untuk mengoptimalkan hasil karyanya. “Teknologi seperti AI memberikan saya kemudahan dalam melakukan analisis data dan mengembangkan ide-ide kreatif. Saya percaya bahwa inovasi ini dapat membantu tidak hanya saya, tapi juga rekan-rekan saya dalam mencapai potensi maksimal mereka,” tambahnya.

Karyn juga memberikan apresiasi juga untuk Ruangan Scholar’s Lounge. Menurut Kary,  tempatnya cukup aksesible apalagi untuk disabiltas daksa yang harus menggunakan alat bantu khusus seperti kursi roda atau sepatu besi seperti Karyn. Scholar’s Lounge ini memiliki akses yang datar dan cukup luas dari pintu masuk Perpustakaan UB hingga ke dalam ruangan ini. Ruanganya juga tenang dan nyaman sehingga mahasiswa bisa lebih fokus dalam berkonsultasi guna mendapatkan solusi atas kesulitan yang sedang dialami.

Kisah inspiratif Karyn Alexandria tidak hanya menjadi sumber kebanggaan bagi Universitas Brawijaya, tetapi juga memberikan motivasi kepada semua mahasiswa untuk mengejar impian mereka tanpa memandang hambatan apa pun. (*/OKY/Humas UB)