Mahasiswa University of Quennsland Jalani Inbound di Universitas Brawijaya

Tujuh mahasiswa University of Quennsland Australia menjalani inbound di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya mulai Senin-Rabu (20-22/11/2023). Salah satu tujuan mereka merasakan proses perkuliahan di Indonesia.

Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya, Prof Rachmat Kriyantono S.Sos., M.Si., P.hD mengungkapkan kegiatan mahasiswa inbound ini salah satu bentuk implementasi kerjasama yang sudah terjalin antara Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UB dengan University of Quennsland.

“Sebelumnya kita sudah kerjasama dalam bentuk penelitian antara dosen kita dengan dosen mereka. Ada juga join publication salah satunya menulis buku bersama,” ucapnya.

Karena itulah sebagai rangkaian implementasi kerjasama, maka salah satunya kegiatan inbound mahasiswa University of Quennsland dilakukan.

“Untuk sekarang pertukaran pelajar yang dilakukan adalah mahasiswa mereka dalam beberapa waktu kedepan akan berada di FISIP UB,” jelas Rachmat Kriyantono.

Profesor pertama bidang Hubungan Masyarakat di UB ini mengungkapkan mahasiswa dari Australia tersebut akan mempelajari beberapa hal salah satunya budaya sopan santun yang ada di Indonesia.

“Tentu ada pembelajaran, tapi tidak hanya ilmu mereka juga belajar budaya. Salah satu kegiatan adalah pengenalan bahasa Indonesia dan budaya sopan santun di Indonesia,” tutur Rachmat Kriyantono.

Menariknya, mahasiswa University of Quennsland disambut kedatangannya oleh tarian lokal yang dibawakan oleh LSO Gendhis. Pria yang akrab disapa Prof RK ini mengaku tujuannya adalah untuk menyampaikan kepada warga negara lain tentang keramahtamahan yang dimiliki Indonesia.

“Kenapa kita sambut dengan tarian karena untuk menunjukkan kebanggaan kepada dunia luar terutama para mahasiswa asing yang datang bahwa kita ini juga kaya akan budaya, kemudian juga cerminan keramahtamahan kita dalam menyambut mereka,” tegasnya.

Prof RK mengaku kegiatan serupa akan terus dilakukan oleh Departemen Ilmu Komunikasi UB. Karena selain menjadi salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU), juga akan memperbanyak jaringan yang dimiliki oleh Universitas Brawijaya.

“Sebelumnya kita sudah kerjasama dengan University of Malaya Malaysia. Ke depan, kita mencoba banyak kolaborasi dengan universitas-universitas ternama di dunia,” katanya. (Humas FISIP/OKY/Humas UB)