
Enam mahasiswa Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya (FMIPA UB) terpilih mengikuti program outbound ke Faculty of Science and Marine Environment, Universiti Malaysia Terengganu (UMT). Program outbound ini berlangsung selama hampir dua bulan, mulai dari (7/4/2025) hingga (30/5/2025).
Mereka adalah Airlangga Wira Prasetya, Muhammad Rivaldi Nasrullah, Ananda Salsabila Putri Purwati, Rizky Leo Dwi Rahmawan, Anisah Rihadatul Aisy, dan Arwen Brittany Alexandra Mumpel. Para mahasiswa mendapatkan pendampingan langsung dari dosen pembimbing dari Departemen Kimia UB, yaitu Prof. Barlah Rumhayati, S.Si., M.Si., Ph.D dan Ellya Indahyanti, S.S., M.Eng.
Prof. Barlah menyampaikan, kegiatan ini merupakan kerja sama antara Analytical and Environmental Chemistry Program UMT dan Departemen Kimia UB yang bertujuan untuk meningkatkan pengalaman internasional dan memperluas wawasan mahasiswa dalam bidang kimia lingkungan dan analisis.
Program ini dikemas dalam bentuk perkuliahan hybrid yang menggabungkan perkuliahan daring mengenai topik Environmental Chemistry and Analysis dengan praktik langsung di laboratorium UMT serta kegiatan fieldwork di Kenyir Biodiversity Research Station, UMT.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah International Mobility Inbound III dengan bobot 3 SKS. Selain meningkatkan pengetahuan akademik, program ini juga berfokus pada penguatan transferable skills mahasiswa, yaitu kemampuan komunikasi, etika, dan profesionalisme, serta keterampilan personal,” jelas Prof. Barlah.

Arwen Brittany Alexandra Mumpel, salah satu peserta menceritakan, di situs penelitian, ia dan tim melakukan sampling dari berbagai sumber, seperti air, tanah, dan udara/angin. Mereka juga melakukan tophography dan trekking, untuk melihat denah area situs penelitian tersebut, serta memproses data yang didapatkan di laboratorium. Selain itu, mereka juga dikenalkan dengan beberapa instrumen seperiti AAS dan HPLC.
Arwen mengaku mendapat banyak manfaat, mulai dari perluasan relasi dan pengetahuan, bertemu orang-orang dengan budaya dan pemikiran yang variatif, hingga meningkatnya skill komunikasi. Ia bahkan berkesempatan mendapat penghargaan Best Student Award.

“Saya bisa belajar banyak hal baru yang berguna bagi saya di kemudian hari, baik melalui online course yang kami jalani, ataupun melalui operasi secara langsung di Malaysia. Belum lagi, untuk saya pribadi, saya merasa terhormat bisa diberikan penghargaan Best Student Award. Saya yakin sekali Inbound Mobility Program sangat bermanfaat untuk personal growth dan academic journey saya,” kata Arwen.
Melalui program ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman belajar lintas negara tetapi juga mampu memperluas jejaring internasional, memahami permasalahan lingkungan global, serta memiliki keterampilan praktis dalam analisis kimia lingkungan. Selain itu, kegiatan ini menjadi langkah nyata Departemen Kimia UB dalam mendukung pencapaian target SDGs sebagai bagian dari kontribusi pendidikan tinggi terhadap pembangunan berkelanjutan. Yakni SDG 4 (Quality Education), SDG 13 (membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan terkait isu-isu lingkungan global, khususnya dalam monitoring dan analisis kualitas lingkungan), dan SDG 17 (membangun kolaborasi internasional). [AS/MIT]



