Mahasiswa UB Teliti Potensi Sirkular Ekonomi Kelapa Sawit

Lima mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) melakukan penelitian mengenai potensi sirkular ekonomi kelapa sawit untuk meningkatkan realisasi SDGs di Indonesia.

Penelitian tersebut dilakukan oleh Dwima Vilandamargin (FH 2019), Irvan Fadilah (FH 2019), Syofina Dwi Putri Aritonang (FH 2019), Ida Bagus Ayodya Maheswara (FH 2019), dan Dararida Fandra Mahira (FH 2017), dibawah bimbingan Prischa Listiningrum, S.H., LL.M selaku dosen pembimbing.

“Penelitian kami nantinya akan menghasilkan rekomendasi kebijakan dalam sirkular ekonomi kelapa sawit Indonesia yang saling berkoherensi antar satu kebijakan dengan kebijakan lainnya,”kata Ketua Tim Dwima.

Dwima mengatakan saat ini belum ada peraturan dan kebijakan yang jelas mengatur terkait sirkular ekonomi kelapa sawit di Indonesia, sehingga diperlukan sebuah regulasi yang tepat mengingat potensi dari kelapa sawit yang dimiliki Indonesia ini sangat besar terutama dalam hal pemanfaatan limbah pengolahan kelapa sawit maupun emisi dari industri kelapa sawit yang seringkali menimbulkan berbagai masalah baru di berbagai negara tidak terkecuali di Indonesia.

Dalam kegiatan tersebut tim telah melakukan beberapa wawancara kepada para pelaku usaha maupun pekebun kelapa sawit, salah satunya adalah Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI).

“Tim kami telah melakukan wawancara kepada beberapa pihak terkait dalam pengolahan kelapa sawit, mulai dari para pekebun kelapa sawit sampai dengan Pabrik-pabrik kelapa sawit di beberapa daerah provinsi di Indonesia, dan berdasarkan wawancara tersebut kami menemukan bahwa pengolahan kelapa sawit di Indonesia, terutama pada sisi regulasinya belumlah berpandangan kepada pemanfaatan kelapa sawit secara berkelanjutan,” kata anggota tim yang lain Irvan

Setelah melakukan wawancara dengan pekebun serta para pelaku usaha kelapa sawit, tim melakukan konsinyering atau pendampingan bersama Dosen Reviewer dari tim Rektorat maupun dari Dosen Pembimbing. Tim juga akan melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) dari tim Dekanat maupun Rektorat, dan yang terakhir adalah Monev dari pihak Tanoto Foundation.

Adapun beberapa rekomendasi yang disarankan adalah pertama merevisi dan memperketat aturan pembuangan limbah kelapa sawit sebagimana diatur dalam Prinsip 3 ISPO, BMAL, dan baku mutu emisi.

Kedua menerapkan konsep economic based approach melalui aplikasi carbon tax yang memberikan pelaku usaha alternatif keleluasaan untuk menjual kelebihan hasil pengurangan emisi dalam carbon trading, atau pemberian insentif pengurangan pajak penghasilan bagi pelaku usaha yang berhasil menerapkan sirkular ekonomi.

Ketiga, menerapakan green loan serta memperjelas mekanisme pendanaan proyek EBT berbasis limbah kelapa sawit.

Dengan adanya penelitian ini dan support dari Tanoto Foundation, Universitas dan Fakultas, Dwima berharap penelitian ini bisa memberikan manfaat untuk semua kalangan baik itu bagi pemegang kebijakan (pemerintah), akademisi, ataupun masyarakat khususnya.[*/Humas UB].