Mahasiswa UB Teliti Pengaruh Aktivitas Berkebun dengan Kesehatan Mental

Lima mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yaitu Hayatin Sapitri (FP), Anton Meilus Putra (FP), Ninda Rahayuningtyas (FP), Andika Riyan Saputra (FISIP) dan Alya Jauza Rahmayanti (FISIP) dibawah bimbingan Rachman Hartono, SP., MP melakukan riset untuk mengetahui potensi berkurangnya tingkat stres dan meningkatkan kesehatan mental masyarakat Kota Malang di masa pandemi dengan aktivitas berkebun.

Riset ini dilakukan pada 40 RT yang tersebar di 10 kelurahan dan 5 Kecamatan di Kota Malang.

Adapun kelurahan yang terpilih yaitu Kelurahan Sumbersari, Kelurahan Ketawanggede (Kecamatan Lowokwaru), Kelurahan Purwantoro dan Kelurahan Purwodadi (Kecamatan Blimbing), Kelurahan Klojen dan Kelurahan Sukoharjo (Kecamatan Klojen), Kelurahan Lesanpuro dan Kelurahan Kedungkandang (Kecamatan Kedungkandang), Kelurahan Tanjungrejo dan Kelurahan Sukun (Kecamatan Sukun).

Riset ini dilakukan dari tanggal 20 Juni 2021 hingga 7 Juli 2021 dengan menyebarkan kuesioner melalui ketua RT.

Berdasarkan survey, didapatkan hasil aktivitas berkebun dapat meningkatkan kesehatan mental, mengurangi stress, dan memperbaiki kualitas tidur.

“Berdasarkan survey yang sudah kami lakukan bahwa aktivitas berkebun itu memiliki berbagai manfaat antaralain sebagai tempat refreshing, mewadahi aktivitas Fisik, mengurasi rasa jenuh, Dan sebagai sumber makanan sehat. Selain itu, apabila masyarakat melakukan aktivitas berkebun secara intensif maka dapat meningkatkan kesehatan mental, mengurangi stres, dan memperbaiki kualitas Tidur,”kata salah satu perwakilan tim Hayatin Sapitri

Hayatin menambahkan, hal tersebut bisa terealisasi dengan baik apabila masyarakat menyediakan lahan kurang 10% untuk berkebun dan melakukan aktivitas berkebun secara intensif mulai dari menanam, merawat, hingga panen.

“Kegiatan yang kami lakukan mendapatkan pendanaan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Humaniora (PKM RH) dan berjuang untuk mewakili Universitas Brawijaya menuju PIMNAS 34,”kata Hayatin.

Kesehatan mental memiliki dampak besar di masa pandemi COVID-19.

Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia (PDSKJI) menyatakan sebanyak 1.522 orang telah mengalami gangguan kesehatan mental akibat pandemi COVID-19.

Sedangkan data dari Kementerian Kesehatan mencatay sebanyak 277 ribu kasus kesehatan jiwa di Indonesia pada tahun 2020. Kasus kesehatan jiwa ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2019 yaitu sebanyak 197 ribu orang.

Sementara itu, berdasarkan data Satgas COVID-19 menyatakan bahwa sebanyak 5.770 masyarakat Kota Malang terdampak COVID-19 dan ribuan pekerja dirumahkan atau dikarantina. (HYT/Humas UB).