Mahasiswa UB Sulap Limbah Pabrik Menjadi Energi Bersih Bernilai

Legi Techno

Pabrik gula merupakan salah satu industri yang menghasilkan limbah cair panas. Limbah cair panas ini merupakan buangan aktivitas kondensor yang digunakan dalam proses penguapan dan pemasakan.

Sebagian air limbah kondensor dibuang langsung ke lingkungan tanpa melalui pengolahan karena terbatasnya kapasitas unit penurun suhu.

Kandungan air limbah kondensor juga meliputi limbah B3 yang sangat membahayakan bagi lingkungan.

Jika limbah tersebut tidak dihancurkan secepat proses produksi, maka dapat membunuh organisme dalam air dan dapat mempengaruhi masalah sanitasi masyarakat.

Berkaca dari fakta tersebut, empat mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB) menciptakan alat yang dapat mengonversi limbah cair panas pabrik gula menjadi energi listrik dan air bersih.

Energi bersih yang ditawarkan mahasiswa FT-UB ini didapat dari pemanfaatan panas limbah cair dibantu dengan kinerja termoelektrik dan juga prinsip reverse osmosis untuk pengolahan sisa limbah yang lebih lanjut.

Termoelektrik merupakan teknologi pembangkit listrik yang bekerja dengan mengubah perbedaan temperatur menjadi energi listrik.

Termoelektrik ini dapat diaplikasikan sebagai energi alternatif dengan memanfaatkan perbedaan suhu dari limbah panas pabrik.

Sistem reverse osmosis digunakan untuk memisahkan antara zat kimia konsentrasi tinggi dengan air yang berkonsentrasi rendah dapat diaplikasikan untuk mendapatkan air bersih yang dapat digunakan ulang untuk pendingin pabrik dan lain lain.

Tim mengerjakan desain inovasi ini yang meliputi perancangan komponen sistem pembangkit listrik, komponen sistem reverse osmosis, dan komponen energy bank system.

“Semoga inovasi ini bisa memberikan manfaat bagi industri gula pada khususnya dan berbagai sector industri pada umumnya,” harap salah satu anggota tim, Abdul Mudjib Sulaiman Wahid dari Teknik Mesin 2018.

Mudjib sebagai Mechanical Design and Simulation membuat inovasi ini bersama rekannya, Ihza Aulia Rahman dari Teknik Elektro 2018 sebagai Electrical Design and Simulation.

Ia juga berkolaborasi dengan dua anggota lain Hogi Syahputra dan Sifaul Masud sebagai administrasi dan urusan mitra.

Teknologi mesin konversi limbah cair panas ini merupakan pengembangan dari ROTATION (Reverse Osmosis And Thermoelectric Hot Waste Converter With Clean Energy Bank System For Industry) yang lebih difokuskan pada pabrik gula.

ROTATION sendiri sudah memenangkan 2nd Winner pada ajang Design Competition for Engineering Student di Solo, November 2019 yang lalu.

“Kami mengembangkannya dari ROTATION, namun kali ini kami menonjolkan sistem filtrasi limbah dan sistem monitoring yang sudah berbasis Microcontroller,” terang Mudjib.

Dibimbing oleh Eka Maulana ST., MT., M.Eng., tim ini akan berjuang bersama 18 karya lainnya dari FTUB mewakili universitas Brawijaya ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) XXXIII November 2020 mendatang. (AMS/mic/Humas UB)