Desa Wates yang terletak di Kabupaten Blitar merupakan desa yang dijuluki sebagai salah satu smart village dengan keunggulan UMKM KAMPING (Kampung Emping) Melinjo. Sedangkan untuk Kecamatan Wates sendiri memiliki produk unggulan lain berupa Republik Melon. Namun, dalam pemasaran UMKM Emping Melinjo penggiat UMKM masih menggunakan metode konvensional. Sehingga produk olahan emping bukan dikenal dari desa Wates, melainkan dari wilayah lain yang menjadi pusat penjualan produk olahan emping dari desa Wates.

Melihat potensi ini, tim Mahasiswa Membangun Desa kelompok 293 berinisiatif mengenalkan digitalisasi kepada UMKM di desa ini. Kelompok ini mengadakan Sosialisasi UMKM berbasis digital, untuk semakin mengenalkan produk emping melinjo dari Desa Wates kepada masyarakat, pada Selasa (11/7) lalu.
Sosialisasi ini, menurut Luqman Hakim Mahardhika selaku koordinator desa, ditujukan untuk mengenalkan digital kepada UMKM. “Tujuannya selain supaya mereka dapat mengenal penjualan berbasis digital, tap juga mengetahui tentang pentingnya sebuah merk atau brand dalam sebuah produk”, jelasnya.
Pengenalan ini diawali dengan penggunaan fitur marketplace di aplikasi Simpeldesa. “Simpeldesa merupakan program Simpeldesa merupakan program yang diluncurkan oleh PT.Telkom Indonesia (Persero) Tbk dengan bertujuan untuk membantu pengembangan dan modernisasi pelayanan publik di tingkat desa melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi”, ujarnya.
Melalui aplikasi ini, imbuh Luqman, para warga dapat mengunggah foto produk yang akan dijual. “Simpeldesa sendiri dapat di akses oleh perangkat dan masyarakat setempat saja. Dan banyak barang yang ditawarkan di aplikasi tersebut, namun saat ini masih dalam tahap pengembangan”, imbuhnya.
Dari sosialisasi ini, tim MMD UB berharap dapat membantu meningkatkan penjualan produk Desa Wates. “Bukan hanya mengenai penjualan berbasis digital, kegiatan tersebut juga mengenalkan tentang pentingnya sebuah merek atau brand dalam sebuah produk. Sehingga, produk Emping Melinjo dikenal berasal dari Desa Wates”, pungkasnya. (VQ)