Tanah merupakan bagian dasar dan pijakan dalam pembuatan suatu bangunan.
Akan tetapi, keberagaman kondisi struktur tanah menjadikan setiap jenis tanah memiliki sifat yang berbeda-beda, sehingga akan mempengaruhi stabilitas tanah dan konstruksi yang nantinya akan dibangun di atasnya.
Sifat plastisitas tersebut menjadi penyebab kerusakan pada konstruksi-konstruksi bangunan, khususnya pada bagian pondasi yang merupakan konstruksi dasar yang menghubungkan bangunan dengan tanah.
Berlatar belakang hal tersebut, lima mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya (FMIPA UB) yang terdiri dari Muhamad Rizki Fatoni, Fahima Ellya Wulandari, Nur Ula Octavia, Maurin Ardhina S., dan Siti Nur Aisyah yang dibimbing oleh dosen Irfan Mustafa, S.Si, M.Si, Ph.D, berinisiatif mengembangkan metode stabilisasi tanah yang murah, mudah, serta ramah lingkungan.
Salah satu upaya dan pengembangan teknik stabilisasi tanah yaitu dengan memanfaatkan agen hayati bakteri ureolitik.
Pemanfaatan bakteri ureolitik sebagai agen hayati untuk stabilisasi tanah pondasi konstruksi bangunan ini dilakukan berdasarkan konsep Microbiologically Induced Calcite Precipitation (MICP).
“Kami memilih bakteri ureolitik sebagai agen untuk stabilisasi tanah karena bakteri tersebut mampu mengendapkan kalsium karbonat (CaCO3), sehingga nantinya akan membantu mengontrol permeabilitas tanah dan memperkuat struktur tanah,” kata Rizki.
Penelitian untuk mengetahui efektivitas bakteri ureolitik dalam memperkuat struktur tanah pondasi konstruksi ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA UB dan Laboratorium Mekanika Tanah & Geologi, Teknik Sipil FT UB.
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa macam perlakuan yang terdiri dari perbedaan konsentrasi bakteri yang digunakan dan perbedaan waktu inkubasi sampel.
Berdasarkan perlakuan tersebut akan ditentukan perlakuan yang mampu menghasilkan potensi penguatan struktur tanah konstruksi yang bagus dan efektif.
“Penelitian yang merupakan inovasi gabungan penerapan antara ilmu biologi dan teknik sipil ini diharapkan dapat mengembangkan teknologi hayati bakteri ureolitik sebagai alternatif baru dalam penguatan struktur tanah pondasi konstruksi bangunan dan teknologi stabilisasi tanah yang ramah lingkungan,” kata Rizki menambahkan.
Dari inovasi tersebut, lima mahasiswa yang diketuai oleh Muhamad Rizki Fatoni telah berhasil mendapatkan dana riset dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Eksakta (PKM-RE) dan akan berjuang untuk dapat berlanjut di Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-34 mendatang. (RZK/Humas UB).