Sebanyak 12 mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) mengikuti Short International Academic Program di University of Southern Queensland Australia (SIAP UniSQ) 2024. Selama sepuluh hari (10-20/11/2024), mereka berkesempatan mengikuti mata kuliah antara lain Australian Culture & comparison, Nations culture, Pronunciation & Conversation class, Australian Flora Fauna, Academic Writing & Mock Job Interviews, Business & Entrepreneurship Workshop, dan Formative Oral Presentation.
Delegasi UB berasal dari berbagai fakultas, yakni Fakultas Ilmu Budaya (FIB): Nailah Mutiara Tripandra, Farhah Rodhiyyah, Ni Made Dewi Rara Septiani, Dhiya Naura Nadzifa, dan Sabrina Nurhafsah Boang Manalu. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP): Salfara Salwa Azzahra, Regina Hudda Shakila, dan Rancika Olga Esterina Hutagalung. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB): I Gusti Ngurah Yudistira Pramudya Putra, Jordy Roy Armando Damanik, dan Muhammad Hisyam Fadhilah. Serta Fakultas Pertanian (FP): Alisa Nabila Rahmah.
Regina Hudda Shakila, perwakilan dari jurusan Psikologi FISIP 2022 menyampaikan, banyak mendapat pelajaran berharga dari pengalaman ini.
“Pembelajaran berlangsung dengan sangat interaktif. Setiap hari kami melakukan diskusi kelompok dan presentasi individu pada setiap mata kuliah. Walaupun sempat terkendala dengan penggunaan British accent dengan intonasi yang cepat, pada akhirnya teratasi setelah beradaptasi,” ungkap Regina.
Setiap harinya, Regina dan delegasi mengikuti dua mata kuliah, dimulai dari jam delapan pagi setelah morning tea, dan diakhiri jam tiga sore. Di sana Ia dan delegasi tinggal bersama host family.
“Sambutan host family sangat hangat, sehingga saya tidak merasa homesick. Benar-benar seperti mahasiswa yang tinggal dengan dengan keluarga, karena setiap hari diantar jemput oleh host family dari rumah ke kampus, dibawakan bekal juga. Usai kegiatan kampus, kami langsung pulang dan melakukan aktivitas bersama, seperti menonton film, diskusi terkait politik, agama, keluarga, dan budaya di sela-sela makan malam, membuat segalanya lebih enjoy dijalani,” cerita Regina.
Delegasi berhasil mengikuti program ini setelah lolos beberapa tahapan seleksi, seperti pemberkasan transkrip nilai menggunakan bahasa inggris, sertifikasi TOEFL dan IELTS, dan wawancara dalam bahasa Inggris.
Keberangkatan delegasi didampingi oleh dosen koordinator, yakni Syariful Muttaqin, S.Pd., M.A., Ph.D.
“Setelah mengikuti program ini, saya merasa kemampuan bahasa Inggris saya mengalami improvisasi yang signifikan. Harapannya, apa yang telah saya pelajari bisa diterapkan di kehidupan sehari-hari dan di kampus asal. Saya juga semakin memiliki motivasi tinggi untuk meraih mimpi melanjutkan studi di Australia nanti. Pada intinya, program ini benar-benar worth it. Saya setuju dengan statement seumur hidup minimal sekali mengikuti exchange. Karena experience bertemu bertemu dengan orang asing yang berakhir seperti keluarga sendiri menjadi pengalaman yang memorable di masa muda saya,” pungkas Regina. [Hilya/Irene]