Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa FPIK UB mendampingi warga Dusun Sengkrakan RW 09 Desa Bedali Kecamatan Lawang Kabupaten Malang mengolah limbah ternak berupa kotoran sapi menjadi kompos. Kegiatan tersebut bertujuan menumbuhkan kreativitas mahasiswa dalam menciptakan suatu karya yang berguna dari limbah, mensejahterahkan masyarakat sekitar, dan menjaga lingkungan dari adanya potensi pencemar.
Pupuk kompos adalah jenis pupuk organik yang berasal dari penguraian sampah organik.
Pada dasarnya pengomposan dapat terjadi secara alami, akan tetapi campur tangan manusia dapat mempercepat proses tersebut.
Pengomposan dapat dilakukan dengan mudah dan mengurangi penumpukan limbah ternak.
Selain pembuatan kompos yang mudah dan terbilang murah, kompos yang pada dasarnya merupakan pupuk organik memiliki resiko yang lebih minim daripada pupuk kimia sehingga para petani banyak beralih hati pada kompos.
Pengabdian Masyarakat yang tergabung dalam program kerja Taruna Desa, dilatarbelakangi oleh mata pencaharian warga dusun sebagai peternak sapi yang setiap harinya menghasilkan kotoran sapi bertumpuk dan tidak memiliki solusi untuk pemanfaatan limbah tersebut sehingga sebagian besar hanya ditumpuk di sebuah lahan, sementara sisanya dibuang begitu saja ke sungai.
“Kami sebagai mahasiswa yang dijuluki sebagai “Agent of Change” sudah seharusnya dapat memberikan suatu perubahan yang bermanfaat dari permasalahan di dusun tersebut,” kata Jihan Nabilah Yusmi.
Kompos yang terbuat dari bahan utama kotoran sapi warga dengan penambahan EM4, maltosa, dan air dirancang untuk mengurangi limbah ternak menumpuk yang berpotensi terhadap pencemaran udara, tanah, dan air.
Hasil pengemasan kompos tersebut akan dijual dan dibagikan kepada warga setempat karena selain bermata pencaharian utama peternak, warga di sana juga sebagai petani sehingga kompos tersebut akan bermanfaat bagi tanaman warga.
Anisa Fitriah selaku Dirjen Pemberdayaan Masyarakat BEM FPIK UB menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu cara untuk membantu permasalahan lingkungan yang ada di desa Binaan dengan mengolah limbah ternak menjadi barang guna yang memiliki nilai ekonomi dan bermanfaat.
Kegiatan Taruna Desa diketuai Jordi Anugrah Lumban Raja, penanggung jawab langsung program pengolahan limbah yaitu Jihan Nabilah Yusmi, serta dibantu rekan-rekan staff dan volunteer Kementerian Sosial Masyarakat, juga masyarakat di Dusun Sengkrakan, serta dibimbing oleh Menteri Sosial Masyarakat Alya Salsabila Puteri, Menteri Lingkungan Hidup Putri Yoga, dan Dirjen Pemberdayaan Masyarakat Anisa Fitriah. (JJA/Humas UB).