
Sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa Universitas Brawijaya melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi Bangun Desa yang dilaksanakan di beberapa titik desa di wilayah Malang Raya. Salah satunya yaitu KKN Kolaborasi Bangun Desa Kelompok 7 yang melakukan kegiatannya di Desa Pandanajeng, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.
Kegiatan KKN ini dilaksanakan selama 45 hari yang dimulai dari tanggal 12 Januari 2021 sampai dengan 20 Februari 2021.
Program yang dilaksanakan di desa ini meliputi pemanfaatan media sosial sebagai media pengenalan desa, pengoptimalan media sosial dalam pendidikan, pentingnya budaya minum susu, penegakan protokol kesehatan, sosialisasi pencegahan jamur pada ikan dan penetralan pH kolam ikan, pemasangan rambu larangan, pembuatan taman gantung, pembuatan tepung sayur, serta sosialisasi potensi desa wisata.
Kegiatan KKN ini disambut dengan sangat terbuka baik oleh Kepala Desa maupun oleh masyarakat desa setempat. Salah satu program unggulan dari KKN ini yaitu program pembuatan tepung sayur.
Program pembuatan tepung sayur dipilih karena Desa Pandanajeng merupakan desa penghasil sawi terbesar di Malang Raya.

Adanya program pembuatan tepung sayur ini bertujuan agar masyarakat bisa menjual hasil panen dengan produk olahan yang memiliki harga jual yang lebih tinggi.
Disisi lain, pembuatan tepung sayur ini juga bisa digunakan untuk mengatasi turunnya harga jual sayur di pasar.
Dengan mengubah sayur menjadi tepung ketika dijual di pasar bisa memiliki harga jual yang relatif lebih tinggi. Kemudian, tepung sayur ini juga bisa dijadikan sebagai produk olahan seperti kue dan mie yang berbahan sayur.
Program ini disosialisasikan kepada beberapa warga setempat yang tergabung ke dalam KWT (Kelompok Wanita Tani) Desa Pandanajeng.
Respon baik dari Kelompok Wanita Tani (KWT) ditunjukkan dengan timbulnya pertanyaan-pertanyaan saat sosialisasi dan juga beberapa ada yang mencoba untuk mencicipi produk bolu berbahan dasar tepung sayur yang merupakan hasil dari eksperimen mahasiswa Universitas Brawijaya yang melaksanakan KKN.
Program pembuatan tepung sayur ini, diharapkan bisa memanfaatkan hasil buminya yakni sayuran seperti bayam, sawi dan kangkung dengan efektif dan efisien.
Selain itu, pembuatan tepung sayur dapat mengurangi kuantitas sayuran yang dibuang karena sudah membusuk sedangkan pemanfaatannya masih minim. (FKH/Humas UB).