Empat mahasiswa Universitas Brawijaya memanfaatkan metode 3D printing untuk pabrikasi mesin pengupas apel dengan fungsi 3 in 1. Mereka adalah Moh. Rifky Rafinsyah Mulyono (FTP), Zahra Cahya Ramadhani (FTP), Adninda Hindun Alfiah (FTP), dan Ridho Firmansyah (FT) yang tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penerapan Iptek (PKM-PI) yang lolos didanai oleh Kemendikbudristek, di bawah bimbingan Zaqlul Iqbal, STP, M.Si (FTP).
Rifky selaku ketua tim menjelaskan bahwa fungsi 3 in 1 yang dimaksud ialah pengupas, pemotong, dan pelubang apel. Inovasi ini berangkat dari permasalahan mitra tim yang merupakan salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) produk keripik apel di Kota Batu, Jawa Timur. Permasalahan prioritas di mitra yaitu tahap pengupasan apel yang masih dilakukan secara manual. Oleh karena itu, Rifky dan tim menawarkan solusi teknologi tepat guna berupa mesin pengupas apel 3 in 1 yang dipabrikasi dengan metode 3D printing.
Teknologi 3D printing itu sendiri merupakan salah satu teknologi yang mulai banyak diaplikasikan beberapa tahun terakhir untuk pembuatan benda pajangan hingga purwarupa mesin. “Hal tersebut memberikan peluang bagi kami untuk mengembangkan mesin yang disesuaikan dari segi dimensi hingga kapasitas dengan biaya produksi mesin yang terjangkau,” ujar Zahra.
“Mesin pengupas apel 3 in 1 ini dapat berjalan dalam satu kali pengerjaan dan mempersingkat waktu pada tahap pengupasan dan pemotongan yang sebelumnya dilakukan secara terpisah,” jelas Ridho. Di samping itu, metode 3D printing dapat menekan biaya produksi rancangan alat karena material penyusunnya terjangkau, tetap berkualitas, dan mudah diimplementasikan mitra.
Adninda berharap mesin pengupas apel ini mampu mengefisiensikan waktu produksi, memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk, serta meningkatkan harga jual produk khususnya keripik apel pada usaha mitra. [ZHR/Humas UB]