Empat mahasiswa Teknik Kimia Universitas Brawijaya (UB) meneliti dan mengembangkan potensi biochar berbahan tempurung kelapa sebagai bahan baku pembentuk material anoda pada baterai lithium-ion. Biochar merupakan teknologi yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan anoda baterai seperti pada seluler, camera recorder, dan laptop.
Baterai lithium ion adalah salah satu jenis baterai yang banyak digunakan pada peralatan elektronik.
Bahkan belakangan ini baterai lithium-ion sedang dikembangkan untuk mobil listrik.
Selain rechargeable (dapat diisi ulang), baterai lithium-ion memiliki siklus hidup yang panjang, kapasitas penyimpanan yang besar dan tentunya ramah lingkungan.
Menurut tim peneliti, biochar tempurung kelapa berpotensi dijadikan sebagai anoda baterai lithium-ion karena memiliki kapasitas simpan spesifik yang tinggi sebesar 372 mAh/g dan menghasilkan sel baterai dengan kerapatan energi yang tinggi sebesar 0.1 A/g.
Selain itu, untuk bahan tempurung kelapa sendiri memiliki struktur pori yang bagus dengan luas permukaan yang tinggi, mudah ditemukan di alam dan tersedia dalam jumlah yang banyak.
“Secara performa dia mampu menyaingi performa baterai lithium-ion konvensional dengan daya dischargenya 2,79 Volt. Sementara itu jika ditinjau dari segi ekonomis bahan pembuatan anoda dari biochar lebih murah sekaligus memanfaatkan limbah tempurung kelapa sehingga memiliki nilai guna lebih lagi,”kata Dyah Nurfitri Solikhah.
Dyah bersama ketiga rekannya Aditya Bayu Pratama, Salsabila Rahmah dan Tiara Shifa Hartantri melakukan pemurnian biochar sebelum diaplikasikan sebagai komponen anoda baterai lithium-ion.
“Metode pemurnian tersebut dinamakan alkali roasting,”katanya.
Metode alkali roasting ini menggunakan alkali dalam bentuk basa yaitu NaOH yang selanjutnya akan dicampurkan dengan biochar dari tempurung kelapa dan dipanggang pada suhu tertentu.
“Kami berharap anoda berbahan tempurung kelapa mulai dapat diaplikasikan pada baterai lithium-ion sehingga baterai memiliki kapasitas penyimpanan arus listrik yang lebih besar dan dapat meningkatkan performa kinerja baterai,”kata Aditya.
Inovasi ini dibuat oleh tim Alkalithium yang diketuai oleh Dyah Nurfitri Solikhah bersama keempat rekannya, Aditya Bayu Pratama, Salsabila Rahmah dan Tiara Shifa Hartanti. Dengan pembimbing Supriyono, S.T.,M.T., tim akan berjuang ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS 34) XXXIV melalui PKM RE pada Oktober 2021 mendatang. (ADT/Humas UB).