Mahasiswa Perpajakan UB Raih 2nd Runner Up LKTI Fantaxtis

Delegasi UB: Aisyafarras Alfianida (kiri), Hilda Tamara Pardosi (tengah), dan Alyah Hasnah Saputri (kanan)

Mahasiswa Program Studi Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) berhasil meraih 2nd Runner Up dalam ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Fantaxtis 2025. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Tax Center Universitas Pekalongan secara daring pada, Rabu (23/04/2025), dan diikuti 17 tim delegasi dari berbagai universitas di Indonesia.

Lomba LKTI Fantaxtis tahun ini mengambil tema ““SIGMA (Sinergi Generasi Emas): Gateway for a Better Future of Indonesia Melalui Pajak”. Peserta didorong untuk menuangkan ide kreatif dalam menyelesaikan permasalahan perpajakan di Indonesia.

Delegasi yang terdiri atas Hilda Tamara Pardosi (2022), Aisyafarras Alfianida (2022), dan Alyah Hasnah Saputri (2022) mengangkat judul “Taxwatch: Peran Generasi Muda dalam Transparansi untuk Fiscal Sustainability and A Prosperous Future”.

Hilda mewakili tim menyampaikan, judul tersebut diangkat untuk meminimalisir praktik transfer pricing. Menurutnya, praktik transfer pricing sering digunakan para wajib pajak di Indonesia untuk mengecilkan nilai pajak perusahaan.

Proses Pengumuman Pemenang Fantaxtis 2025

“Praktik transfer pricing menghambat cita-cita capaian tax ratio yang tergolong rendah, sehingga inovasi kami menghendaki pencegahan dan pemantauan lebih komprehensif dari Direktorat Jenderal Pajak,” ujar Hilda.

Penilaian lomba dilakukan berdasarkan beberapa kriteria penilaian LKTI, yaitu kesesuaian judul dengan tema, kreativitas gagasan, data dan sumber referensi, analisis, serta penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk kriteria presentasi, terdiri atas penilaian pemaparan dan diskusi yang dilakukan dengan juri.

Disampaikan Farras bahwa perlombaan ini meningkatkan pengetahuan dan skill menulisnya. Terlebih dengan kesibukan magang, organisasi, dan perkuliahan, timnya tetap dapat konsisten terhadap lomba yang diikuti. Ia merasa lega karena berhasil menyelesaikan tulisan di detik-detik akhir pengumpulan LKTI.

”Kami berharap lebih banyak kegiatan yang mengasah critical thinking seperti ini. Untuk teman-teman jangan berhenti mencoba dan mengeksplor kemampuan, salah satunya melalui perlombaan,” tutup Alyah. [FIM/MIT]