Mahasiswa MMD Ajari Warga Pakisaji Buat Eco-Sanitizer

Mahasiswa UB Memperkenalkan Pembuatan Eco Sanitizer
Mahasiswa UB Memperkenalkan Pembuatan Eco Sanitizer

Mahasiswa Membangun Desa (MMD) kelompok 163 Desa Pakisaji melakukan sosialisasi pembuatan eco-sanitizer kepada warga desa pakisaji, Rabu, (26/7/2023) di Gedung Cinde Wilis desa Pakisaji. Sosialisasi ini dilakukan sebagai upaya dalam mengatasi pengelolaan sampah organik, agar dapat dimanfaatkan menjadi produk yang bermanfaat bagi warga desa Pakisaji.

Eco-sanitizer adalah hand sanitizer yang terbuat dari larutan eco-enzyme tanpa alkohol, sehingga tidak menimbulkan rasa dingin pada pemakaiannya ditangan. Pembuatan handsanitizer sangat gampang, hanya perlu menambahkan 1 mL eco-enzyme ke dalam 400 mL air dan sudah dapat digunakan sebagai hand sanitizer.

“Diharapkan dengan adanya sosialisasi pembuatan eco-enzyme, warga dapat mengelola serta memanfaatkan sampah organik menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, seperti larutan eco-enzyme” Pungkas abdu

Tim MMD 163 Pakisaji, Abdu, menyampaikan bahwa eco-enzyme memiliki banyak manfaat, diantaranya dapat digunakan dalam bidang kesehatan, pertanian, dan lingkungan bahkan dapat digunakan sebagai bahan untuk kecantikan, seperti pembuatan facial wash, masker, dan toner dari eco-enzyme.

“Banyak sekali manfaat yang dimiliki oleh larutan eco-enzyme ini, diantaranya Ibu-ibu dapat menggunakan larutan ini sebagai pestisida dan pupuk cair alami untuk tanaman-tanaman di pekarangan rumah, bahkan dapat digunakan sebagai hand sanitizer,”ujar Abdu.

Eco-enzyme merupakan suatu cairan multifungsi yang dibuat melalui proses fermentasi dari campuran limbah buah-buahan, gula merah/molase, serta air yang kemudian difermentasikan selama 3 bulan.

Dalam proses pembuatannya, ada takaran khusus dalam penggunaan bahannya, yakni 3:1:10, artinya 3 bagian sisa sayur-sayuran atau buah-buahan, 1 bagian gula merah/molase, dan 10 bagian air.

Pembuatan eco-enzyme disarankan menggunakan wadah yang memiliki tutup bermulut lebar, berbahan plastik, dan jangan menggunakan tutup bermulut kecil karena rentan meledak. Eco-enzyme yang sudah siap untuk dipanen ditandai dengan adanya jamur yang berwarna putih diatas permukaannya atau biasa disebut dengan jamur pitera serta memiliki aroma kecut segar.

Dalam sosialisasi tersebut, terlihat warga desa Pakisaji sangat antusias dalam mendengarkan dan mencatat setiap materi yang disampaikan, bahkan banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh warga Pakisaji. (*/OKY/Humas UB).