Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya melaksanakan aksi penanaman pohon di wilayah Secang, Kalipuro, Banyuwangi. Aksi ini berlangsung di lingkungan Masyarakat Ekoliterasi Merdeka (MEM) Secang yang juga merupakan markas Istana Herbal Kopi Secang. Penanaman ini merupakan hasil inisiatif dari salah satu tim MMD Program Studi Kehutanan yang berencana melakukan penanaman pohon, bersama dengan tim MEM Secang yang ingin mengembalikan populasi pohon secang.
Dengan tema “Edukasi dan Implementasi Penanaman Untuk Memerangi Perubahan Iklim,” aksi ini mengangkat isu Sustainable Development Goals (SDGs) poin 13 tentang perubahan iklim. Selain itu, tim MEM Secang menyadari pentingnya keberadaan pohon secang bagi wilayah tersebut, sehingga kegiatan ini juga mendukung poin 15 SDGs tentang keberlanjutan ekosistem daratan.
Acara penanaman pohon secang ini bertepatan dengan program kerja MEM “Pasar-Pasaran,” yang mengajarkan anak-anak untuk berhitung serta mencatat pembelian dan penjualan. Kegiatan dimulai dengan senam pagi yang membangkitkan semangat anak-anak, kemudian dilanjutkan dengan penanaman pohon secang di lingkungan MEM sebagai upaya restorasi pohon secang.
Selain di lingkungan Masyarakat Ekoliterasi Merdeka (MEM) Secang, penanaman pohon secang juga dilakukan di dua halaman warga di wilayah Secang, Kalipuro, Banyuwangi. Kegiatan ini merupakan bagian dari aksi penanaman yang diinisiasi oleh Mahasiswa Membangun Desa (MMD) 67 Universitas Brawijaya bersama dengan tim MEM Secang.
Pak Haji Husen, salah satu tokoh masyarakat setempat, menyampaikan pentingnya pelestarian pohon secang di wilayah ini.
“Keberadaan pohon secang perlu dilestarikan dengan harapan ikon secang kembali dan masyarakat mengetahui keberadaan pohon secang,” ujarnya. Pernyataan ini menunjukkan urgensi restorasi pohon secang sebagai bagian dari upaya melestarikan identitas vegetasi lokal.
Penanaman di halaman warga tidak hanya bertujuan untuk memperbanyak populasi pohon secang, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya tanaman ini. Dengan memahami dan mengenali pohon secang, masyarakat Secang dapat memperkuat identitas vegetasi lokal mereka dan melihat potensi pengembangan wisata berbasis pohon secang.(zma/Humas UB)