Empat mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB) mengembangkan konsep polisi tidur yang dapat berfungsi menghasilkan listrik. Konsep ini mereka namakan Polisi Tidur Penghasil Energi Terbarukan (POTRET).
Tim POTRET terdiri dari Doni Darmawan Putra, Hasan, Anthony Wijoyo, dan Ridho Darmawan dengan dosen pembimbing Eka Maulana, ST., M.Eng.
Alat yang masuk nominasi lima besar penghargaan Inovasi Teknologi Kota Malang (INOTEK) Tahun 2016 bidang Energi yang saat ini sedang berlangsung tersebut, menerapkan hukum kekekalan energi untuk menghasilkan energi listrik.
“Kami memanfaatkan perubahan energi potensial pegas yang kami tempatkan dibawah polisi tidur,” kata ketua Tim POTRET Doni Darmawan Putra, saat ditemui di Laboratorium Proses Jurusan Teknik Elektro, Selasa, (17/5/2016).
Perubahan energi ini, jelas Doni, disebabkan tekanan kendaraan yang melintas. Kemudian energi tersebut berubah menjadi energi kinetik dan memutar rotor dari generator DC. Dalam prinsip mesin listrik, perubahan kecepatan dalam suatu medan magnet akan menghasilkan tegangan terinduksi pada sisi stator generator DC.
Saat rangkaian digabungkan dengan ACCU, maka akan terjadi aliran arus listrik yang akan perlahan mengisi tegangan pada ACCU. Energi yang disimpan pada ACCU dapat digunakan untuk penerangan jalan saat malam hari atau keperluan lainnya.
“Apabila dalam sehari terdapat 1000 kendaraan dengan berat rata-rata 1000-2000 kg, maka gear akan memutar generator dengan kecepatan putar 1000-1250 rpm. Maka output dari sistem ini dapat digunakan untuk menyalakan 4 lampu 40 watt selama 10 jam setiap harinya,” beber mahasiswa angkatan 2014 itu.
Karya riset unggulan Program Kreativitas Mahasiswa yang didanai DIKTI ini merupakan alat generasi ketiga. Sebelumnya tim telah mengembangkan konsep serupa dengan sumber energi gerakan air. Namun, menerapkan POTRET dengan memanfaatkan air dikhawatirkan dapat memicu konsleting listrik.
Hingga akhirnya tim mewujudkan karya yang seperti saat ini. Alat yang saat ini sedang dalam proses paten tersebut memiliki keunggulan safety, portable, dan tidak terpengaruh cuaca.
POTRET dapat diterapkan pada pintu gerbang kampus, mall, atau jalan tol yang terdapat portal. Pada jalan yang terdapat portal tersebut terlebih dahulu dilubangi untuk diisi dengan pegas.
Kemudian di atas pegas dapat ditempatkan polisi tidur yang terbuat besi atau seng tebal. Alat POTRET ditempatkan disamping polisi tidur tersebut. Biaya untuk memproduksi sebuah alat menghabiskan dana Rp. 4 juta.
“Kami terus berinovasi dengan alat ini. Pandangan ke depan dengan prinsip dasar alat ini dapat digunakan pula di alat-alat fitness untuk menghasilkan energi listrik terbarukan,” katanya. [and/Humas UB]