Mahasiswa Gelar Sosialisasi Bank Sampah di Desa Banjaran

Mahasiswa kelompok 954 MMD-1000 desa menggelar sosialisasi bank sampah kepada Ibu-ibu PKK Desa Banjaran MMD di Desa Banjaran, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jumat (14/7/2023) untuk memberikan informasi terkait bank sampah sebagai salah satu solusi alternatif untuk mengatasi permasalahan sampah dan TPA yang ada di Desa Banjaran.

Salah satu permasalahan sampah yang utama adalah polusi udara yang disebabkan dari pembakaran sampah. Sehingga tujuan lain dari adanya sosialisasi ini adalah untuk meningkatkan kepedulian dan peran masyarakat dalam mengelola sampah serta menjadikan sampah memiliki nilai ekonomis yang dapat menghasilkan pendapatan sampingan bagi Ibu-ibu PKK.

Sosialisasi ini menjelaskan mengenai apa itu bank sampah, manfaat dan tujuan dari bank sampah, unsur-unsur dalam pengelolaan bank sampah, keperluan administrasi bank sampah, serta anggaran biaya dalam pembuatan bank sampah. Dalam sosialisasi tersebut juga dibagikan brosur untuk memudahkan ibu-ibu PKK dalam memahami materi.

Setelah penjelasan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab (QnA) antara ibu-ibu PKK dengan mahasiswa pemateri. Kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar dari awal hingga akhir.

Selain memberikan sosialisasi tentang bank sampah, kelompok 954 MMD juga mengajak siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) berlatih tarian tradisional Damar Kurung khas gresik dan pemanfaatan media sosial youtube sebagai media promosi budaya.

Damar kurung sendiri merupakan salah satu ikon Gresik berupa lampion yang diciptakan oleh Mbah Masmundari, yang artinya cahaya yang dikurung. Mbah Masmundari berkreasi melukis Damar Kurung yang menggambarkan cerita budaya kehidupan masyarakat Gresik.

Pelaksanaan kegiatan pelatihan Tari Damar Kurung dimulai pada Sabtu (8/7/2023) hingga Rabu (19/7/2023) yang dilakukan selama empat kali pertemuan di Balai Desa Banjaran mulai pukul 09.00-11.00 WIB.

Pelatihan Tari Damar Kurung diikuti oleh anak-anak kelas 1-5 Sekolah Dasar (SD). Pada awal pelatihan, anak-anak diberikan pengetahuan dasar mengenai gerak dasar tari tradisional, mulai dari mendak, nyempurit, ngruji, dan ngithing sebagai bekal untuk mempelajari lebih lanjut Tari Damar Kurung asal Gresik. Pertemuan kedua dan ketiga mereka mulai diberikan pelatihan gerakan Tari Damar Kurung. Kemudian di pertemuan terakhir adalah perekaman video hasil pelatihan Tari Damar Kurung yang diunggah di channel Youtube Desa Banjaran yaitu Desa Banjaran Hadir.
“Harapannya dengan Pelatihan Tari Tradisional Damar Kurung Khas Gresik dan Pemanfaatan Media Sosial Youtube sebagai Media Promosi Budaya, anak-anak dapat lebih mengenal dan mempunyai rasa ingin melanjutkan pelestarian budaya tari dari daerah Gresik. Dan dengan diunggahnya video hasil latihan Tari Damar Kurung, diharapkan Tari Damar Kurung semakin dikenal oleh masyarakat luas dan terjaga kelestariannya agar mempertahankan kebudayaan Indonesia sebagai jati diri bangsa,” kata perwakilan tim Faurina Af’ida Diyana. (*/OKY/Humas UB)

.