Mahasiswa FPIK UB Monitoring Ekosistem Laut Tropis di Kondang Merak

Mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan FPIK UB melaksanakan kegiatan Praktikum Ekologi Laut Tropis di pesisir Kondang Merak.

Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) angkatan 2024 melaksanakan kegiatan Praktikum Ekologi Laut Tropis di pesisir Kondang Merak, Kabupaten Malang, Minggu (13/04/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari pembelajaran dasar pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan, serta untuk memperkenalkan metode ilmiah untuk pengamatan ekosistem pesisir kepada mahasiswa baru.

Dosen pengampu mata kuliah, Dhira Khurniawan Saputra, S.Kel., M.Sc., menjelaskan bahwa praktikum ini bertujuan membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keterampilan lapang sejak awal masa perkuliahan.

“Kami ingin mahasiswa memahami metode standar dalam monitoring ekosistem pesisir yang kelak sangat dibutuhkan dalam kegiatan riset, konservasi, maupun pengelolaan sumber daya laut,” ujar Dhira.

Mengukur data paramater untuk melihat kondisi ekosistem laut .

Lokasi praktikum dipusatkan di kawasan Kondang Merak, yang merupakan salah satu kawasan teluk di pesisir selatan Malang dengan kondisi ekosistem laut yang masih cukup baik dan produktif. Selain menjadi lokasi pencarian ikan bagi nelayan lokal, area ini juga telah digunakan selama beberapa tahun terakhir sebagai tempat praktikum sehingga data yang dihasilkan dapat menjadi bagian dari sistem monitoring jangka panjang.

Amelia Rahma Tsabita Sari, selaku asisten praktikum, menambahkan bahwa fokus utama kegiatan adalah pada ekosistem laut tropis, meliputi ekosistem mangrove, lamun (seagrass), dan terumbu karang. Mahasiswa tidak hanya dikenalkan dengan karakteristik ekosistem tersebut, namun juga dilatih dalam metode pengambilan data, skema kerja monitoring, serta aspek keselamatan kerja lapangan (K3).

“Setiap ekosistem memiliki pendekatan berbeda. Mahasiswa harus belajar menggunakan alat bantu seperti transek garis, kuadrat, hingga pengukuran parameter lingkungan seperti suhu, salinitas, dan kejernihan air,” jelas Amelia.

Kegiatan praktikum dibagi dalam tiga tahapan utama. Pertama, pra-lapang yang meliputi pengenalan materi dan simulasi penggunaan alat. Kedua, sesi lapangan yang berfokus pada pengumpulan data di lokasi ekosistem secara langsung. Ketiga, pasca-lapang yang mencakup pengolahan dan analisis data serta pelaporan hasil.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami kondisi aktual ekosistem laut tropis dan menguasai teknik monitoring yang sesuai dengan standar ilmiah. Pengalaman ini juga diproyeksikan akan mempermudah mahasiswa saat melaksanakan penelitian tugas akhir atau berkontribusi dalam kegiatan konservasi dan restorasi ekosistem di masa mendatang. [RIB/MIT]