Mengkudu (Morinda citrifolia) merupakan buah majemuk yang banyak ditemui di Indonesia. Tanaman ini selain dikonsumsi sebagai bahan makanan, juga banyak digunakan sebagai alternatif obat-obatan herbal. Untuk menambah daftar manfaat buah mengkudu, lima orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya melakukan penelitian terhadap manfaat ekstrak mengkudu dan kaitannya dengan fasilitasi tidur.
Adalah Adi Kuncoro, Erwin Erwin Alexander P, Sharon Thesalonca D, Shaza Nathasya S dan Yoris Junanto yang melakukan penelitian berjudul Kupulas Tidur (Mengkudu Untuk Penurunan Laju Degranulasi Sel Mast dalam Faslisasi Tidur). Penelitian ini merupakan bentuk Program Kratifitas Mahasiswa Bidang Penelitian dengan dibimbing oleh dr. Obed T.K Paundralingga, MSc.
Menurut Adi, data menunjukkan bahwa paparan stres dapat mengakibatkan kesulitan dan gangguan tidur yang berakibat pada semakin meningkatnya stres. “Mengkudu memiliki zat Querecetin yang dapat mencegah pecahnya sel-sel mast di jaringan tubuh selain otak dan dapat melintasi sawar darah-otak”, jelasnya.
Penelitian ini, imbuhnya ditujukan untuk mengetahui apakah kandungan quarcetin dalam ekstrak maserasi mengkudu dapat menurun. “Kami menggunakan tikus yang dibuat stres dan kemudian kami suntikkan ekstrak mengkudu. Jumlah, lokasi, dan tingkat degranulasi sel mast pada otak tikus diamati dibawah mikroskop. Sasaran penelitian ini menguji kemampuan quercetin untuk mencegah pecahnya mast dan mengeksplor salah satu khasiat mengkudu sebagai obat tidur”, pungkasnya.