Mahasiswa FH Gelar Sosialisasi Pengaruh Pernikahan Dini Terhadap Peningkatan Stunting

Sebanyak 22 orang Mahasiswa dari FH UB yang tergabung dalam Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) menyelenggarakan Sosialisasi Pendidikan Dasar Pernikahan Dini Terhadap Peningkatan Stunting di dua Sekolah Menengah Pertama di wilayah Dusun Krajan, Desa Ngajum, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang pada Kamis (18/7/2024). Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang diadakan oleh Kelompok 10 PKM FH UB dalam masa pengabdiannya selama satu bulan ini.

Sosialisasi di dua sekolah tersebut mengangkat beberapa aspek terkait pengetahuan mengenai pernikahan dan pernikahan dini serta pengaruhnya terhadap peningkatan stunting, dan juga pentingnya pendidikan yang menjadi topik utama untuk isu stunting yang sedang marak terjadi di Kecamatan Ngajum belakangan ini.

Acara ini merupakan salah satu bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama kalangan remaja yang sedang mengampu pendidikan menengah pertama sebagai subjek utama dari maraknya stunting di Kecamatan Ngajum. Acara ini diharapkan dapat menumbuhkan sikap peduli dan tanggung jawab di kalangan remaja dan orang tua dalam menghadapi masalah peningkatan stunting.

Sri Wahyuni, Kepala Sekolah SMP PGRI 01 Ngajum, mengungkapkan bahwa kegiatan Sosialiasi Pernikahan Dini ini sudah selaras dengan isu-isu yang terdapat di sekitar lingkungan sekolah. Menurutnya, acara kali ini bisa menumbuhkan kesadaran bahwa akar dari permasalahan stunting adalah dari pola pikir masyarakat sendiri.

Muhamad Nizar Bustomi selaku koordinator kelompok, menyadari bahwa stunting ini merupakan isu yang sedang ramai dibacarakan masyarakat,

“Sedari awal sosialisasi mengenai PKM ini, bapak camat Ngajum sudah membicarakan isu Stunting merupakan masalah yang muncul belakangan ini, karena isu ini meningkat tiap tahunnya” tegas Nizar.

Tim Pendamping Keluarga (TPK) Desa Ngajum mengaku mengalami kesulitan untuk melakukan sosialisasi stunting ini dikarenakan masyarakatnya yang kurang responsif akan hal ini.

Muhamad Reza Satria, selaku pemateri juga merasa senang karena para siswa terlihat aktif memberikan pendapat dalam penyampaian materi,

“Satu langkah pasti lebih baik daripada tidak melangkah sama sekali dalam upaya mengurangi stunting ini,” kata Reza. Dia juga menegaskan kembali pentingnya konsistensi dalam membangun kesadaran para masyarakat Dusun Krajan dan berharap sosialisasi ini dapat menjadi langkah pasti dari membangun kesadaran para masyarakat.

Sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi ancang-ancang bagi masyarakat dusun Krajan untuk terus terlibat dan berperan aktif dalam mengurangi kasus stunting dan berharap dapat melihat perubahan nyata dari adanya upaya ini. (reza/OKY/Humas UB)