Mahasiswa Buat Alat Teknologi Reduksi Kalsium Oksalat Tepung Porang

Foto Alat
Foto Alat

Kolaborasi mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Pertanian (FP), dan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) membuat alat yang digunakan untuk mereduksi tepung porang dan kristal kalsium oksalat dengan sistem filtrasi menggunakan mesh dan pemberian getaran (vibrating screen) dengan kecepatan tertentu untuk menyaring kristal kalsium oksalat dengan metode Mechanical Separation.

Ketua tim Azra Syaura Azzafira menyampaikan, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kondisi mitra yang membutuhkan alat untuk mereduksi kalsium oksalat pada tepung porang sehingga dapat meningkatkan kualitas tepung tersebut.

Foto Mesin Pengayak
Foto Mesin Pengayak

Tepung porang merupakan tepung yang berasal dari chip porang yang telah dipotong dan dikeringkan. Pada tepung porang terdapat zat pengotor yaitu pati dan kalsium oksalat. Tepung yang mengandung kalsium oksalat jika dikonsumsi dalam jangka waktu panjang akan menimbulkan akumulasi kalsium oksalat dan menyebabkan batu ginjal.

“Mitra mengatakan bahwa kadar kalsium oksalat yang terlalu tinggi menurunkan kualitas tepung porang sehingga menurunkan harga jual dan tentunya hal ini berpengaruh pada keuntungan mitra,” kata Azra setelah melakukan survey mitra pada Februari 2023.

Dalam pemanfaatannya, tanaman porang mengandung glukomanan yang terdapat pada seluruh bagian umbi. Glukomanan merupakan hidrokoloid yang memiliki kemampuan mengental dan membentuk gel sehingga banyak dimanfaatkan dalam berbagai industri makanan olahan seperti mie shirataki, tepung konjac, campuran adonan kue, dan keripik porang. Glukomanan memiliki beberapa manfaat seperti menurunkan kadar gula darah, dan menghambat penyerapan glukosa. Glukomanan merupakan kandungan utama dalam tepung porang. Tepung porang dapat digunakan sebagai bahan pengikat (binder), pengental (thickener), dan campuran jeli.

Foto Tim
Foto Tim

Prinsip kerja dari alat ini yaitu dengan menggunakan motor penggetar pada badan alat yang disambungkan dengan mesh. Motor penggetar menghasilkan getaran secara horizontal selama proses pengayakan berlangsung. Mesh yang digunakan memiliki tiga tingkatan berbeda untuk menyaring partikel kalsium oksalat, yaitu ukuran 30, 40, dan 50. Pada mesh dengan ukuran 30 dan 40 terdapat pipa output di bagian samping sehingga partikel kalsium oksalat dapat langsung terpisah sesuai dengan massa jenisnya. Selain itu, mesh pada alat dapat dilepaskan sesuai kebutuhan sehingga dapat dibersihkan dengan mudah.

Program ini dibimbing oleh dosen y Joko Prasetyo, S.TP, M.Si, mereka berhasil mendapatkan pendanaan dalam ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tahun 2023 bidang Penerapan IPTEK yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Republik Indonesia

“Program ini memiliki potensi besar, untuk masa depan, dan lebih baik menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, terutama Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanian setempat, agar program ini bisa berlanjut dengan sukses. Hal ini akan memungkinkan masyarakat setempat untuk mengambil peran aktif dan berdaya dalam menjalankannya, sehingga kita bisa mencapai tujuan kita dengan lebih efektif,” kata Dosen Pembimbing Joko

Azra Syaura Azzafira (FTP), Ahmad Shobri Ardiana (FT), Ikhlas Muhammad Sabilly (FT), Alifian Santosa Putra (FIA), dan Farhan Adli Prayata (FP) dalam menerapkan alat tersebut bermitra dengan CV. Wikonjac Kepuharjo, Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur.