Mahasiswa Asing Antusias Ikuti Program Imersi di SDN Lowokwaru 4 Kota Malang

Mahasiswa BIPA saat Mengajar di Kelas
Mahasiswa BIPA saat Mengajar di Kelas

Universitas Brawijaya (UB) merupakan salah satu perguruan tinggi yang melaksanakan program BIPA atau Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing. Program BIPA di UB dikelola oleh Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Selain belajar Bahasa Indonesia, mahasiswa juga belajar seni dan budaya lokal Malang baik di dalam maupun di luar kelas.

Pada tahun akademik 2023/2024 ini, Program BIPA UB mendapatkan mandat untuk mengelola beberapa program di antaranya, Program Darmasiswa Republik Indonesia (DRI), Program Kemitraan Negara Berkembang (KNB), dan Program Kerja Sama Pertukaran Mahasiswa.

Salah satu Program BIPA UB adalah Immersion Program atau Program Imersi. Program ini merupakan penerapan dalam bentuk praktik dari hasil teori yang sudah didapatkan mahasiswa asing BIPA di dalam kelas. Bentuk kegiatan ini melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar dengan tujuan untuk saling berbagi pengetahuan tentang negara sahabat kepada murid-murid sekolah dasar.

Mahasiswa BIPA bersama Siswa-siswi SDN Lowokwaru 4
Mahasiswa BIPA bersama Siswa-siswi SDN Lowokwaru 4

Program Kegiatan Imersi BIPA UB ini diadakan sejak 15 hingga 26 Januari 2024. Diikuti oleh 15 mahasiswa asing dari 11 negara, antara lain Korea Selatan, Jepang, China, Inggris, Yaman, Nigeria, Gambia, Pakistan, Mesir, Tanzania, dan Afganistan. Kegiatan tersebut bertempat di SDN Lowokwaru 4 Kota Malang.

Salah satu mahasiswa BIPA asal Jepang, Toranosuke Nakazawa mengatakan bahwa baginya kegiatan imersi ini penting, karena kegiatan ini bisa menjadi sarana untuk berbagai pengetahuan tentang perbedaan negara, dan juga membantu praktik Bahasa Indonesia dengan siswa di sekolah.

“Saya merasa kegiatan ini bagus sekali. Sebab, dengan kegiatan ini saya bisa berbagi pengetahuan tentang negara dan budaya sekaligus bisa mempraktikkan Bahasa Indonesia yang sudah saya dapat di kelas,” tutur mahasiswa asal Wako University, Jepang.

Hal senada juga diungkapkan mahasiswa BIPA asal China, Li Landi. Dia merasa sangat senang dengan adanya kelas imersi ini. Menurutnya kelas ini bisa menjadi ajang untuk belajar bahasa langsung kepada masyarakat. Selain itu, juga bisa menjadi sarana untuk mengenalkan budaya negaranya agar diketahui siswa di Indonesia.

“Senang rasanya dengan kegiatan (imersi) ini. Saya bisa belajar langsung pada masyarakat (siswa-red) di Indonesia. Saya juga bisa berbagi pengetahuan tentang negara saya pada siswa di Indonesia sehingga semakin dikenal oleh siswa Indonesia,” ungkap mahasiswa asal Tianjin University of Foreign Studies, China.

Ketua pelaksana Program Imersi, Fredy Nugroho, M.Hum., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program penguatan BIPA. Mahasiswa asing yang belajar BIPA di UB tidak hanya sekadar belajar di kelas. Namun, program ini sebagai wujud penguatan materi sekaligus pengalaman lapangan agar mahasiswa bisa secara langsung berinteraksi dengan masyarakat asli.

“Kegiatan imersi merupakan bentuk support sebagai penguat pembelajaran BIPA. Belajar bukan hanya di kelas, namun dengan program ini mahasiswa juga dapat mempraktikkan secara langsung hasil belajar di kelas kepada masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa dengan adanya Program Imersi ini diharapkan mahasiswa BIPA UB semakin terpacu untuk belajar Bahasa Indonesia dengan baik serta dapat berbagi pengetahuan tentang negaranya masing-masing dengan siswa-siswi sekolah dasar di kota Malang. Selain itu, mahasiswa BIPA UB juga diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung untuk terus menjaga persahabatan antara Indonesia dan negara pemelajar.

Program BIPA UB merupakan program yang di dalamnya berisi pembelajaran Bahasa Indonesia khusus bagi penutur asing mengenai keterampilan bahasa dan juga mengenalkan budaya yang ada di Indonesia. Adapun tujuan program ini untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat mancanegara atau luar negeri yang ingin mempelajari bahasa dan seni budaya Indonesia. Adanya program ini diharapkan dapat memperkenalkan Indonesia kepada negara-negara di seluruh dunia sehingga tercipta soft diplomacy dengan seluruh negara tersebut. [khilmi/dts/OKY/Humas UB]