Mahasiswa Kelompok 9 KKN-T Swakelola UB mengajak Ibu-Ibu PKK Desa Tegalgondo mengolah limbah dapur menjadi cairan multifungsi, yaitu Eco Enzyme untuk menanggulangi sampah organik pada masyarakat, Kamis (14/07/2022).
Pelatihan pembuatan eco enzyme diadakan berdasarkan pada permasalahan yang ada di Desa Tegalgondo itu sendiri, yaitu masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pengelolaan sampah organik dengan baik.
Sampah organik sendiri merupakan sampah yang dapat terurai kembali yang banyak dihasilkan dari berbagai aktivitas, salah satunya adalah dari aktivitas rumah tangga.
“Sampah organik banyak ditemukan pada limbah rumah tangga. Oleh karena itu, sasaran dari pelatihan ini kami tujukan kepada Ibu-Ibu PKK di Desa Tegalgondo, karena ibu-ibu sendiri memiliki kaitan yang erat terkait limbah organik dari hasil pengolahan dapur,” kata Muhammad Choirul Anam, selaku Koordinator Kelompok 9 KKN-T Swakelola UB.
Kegiatan pelatihan diawali dengan pemaparan materi mengenai pengertian, manfaat, dan cara pembuatan eco enzyme. Kemudian, dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan eco enzyme yang dilakukan bersama Ibu-Ibu PKK Desa Tegalgondo.
Eco enzyme merupakan cairan serbaguna yang dibuat melalui proses fermentasi limbah organik selama tiga bulan. Adapun bahan untuk membuatnya, antara lain gula aren atau gula jawa, sisa sayuran, kulit buah-buahan, dan air. Hasil dari pembuatan eco enzyme ini dapat digunakan untuk pupuk alami, pestisida alami, penjernihan air kolam, serta berbagai cairan pembersih.
Adanya pelatihan ini memberikan kesan tersendiri bagi para peserta.
“Pelatihan eco enzyme ini baru pertama kali dilaksanakan di Desa Tegalgondo sehingga sangat berguna bagi ibu-ibu, terutama Ibu-Ibu PKK Desa Tegalgondo karena dapat mengetahui tentang sampah yang dapat didaur ulang. Alhamdulillah, dengan pelatihan ini kami dapat mengetahui bahwa sampah-sampah yang sudah tidak berguna ternyata masih bisa menghasilkan hal yang bermanfaat, seperti eco enzyme. Selain dapat digunakan untuk keperluan pribadi, cairan ezo enzyme juga dapat kami manfaatkan untuk menambah pendapatan karena dapat dijual ke pasaran,”kata salah satu peserta Veri Dwitaari .
Dengan adanya pelatihan tersebut diharapkan agar kedepannya pengelolaan sampah organik menjadi eco enzyme dapat senantiasa bermanfaat bagi masyarakat Desa Tegalgondo.
“Selain itu, dengan adanya pelatihan ini masyarakat juga diharapkan lebih peduli terhadap lingkungan dan menyadari bahwa pengelolaan sampah sangat penting dalam menjadikan Desa Tegalgondo yang terbebas dari sampah,”kata Muhammad. (AD/Humas UB).