Magister Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya (UB) saat ini sedang bersiap mengikuti Akreditasi Internasional ACEJMC (Accrediting Council on Education in Journalism and Mass Communications).
Untuk diketahui, ACEJMC termasuk dalam kategori akreditasi internasional CHEA (the Council for Higher Education Accreditation) dan diakui kualitasnya oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
Berbagai universitas di luar Amerika Serikat banyak yang melakukan proses akreditasi ACEJMC pada tahun visitasi 2021, diantaranya Zayed university, Hofstra university, University of Puertorico, Winthrop University, Brigham Young University, American Unversity Dubai, dan Holy Angel University Philipine.
Jika Magister Ilmu Komunikasi berhasil memperoleh akreditasi ACEJMC, maka UB akan menjadi universitas pertama Indonesia, kedua di wilayah ASEAN dan keempat di wilayah Asia yg mendapatkan akreditasi ini.
Magister Ilmu Komunikasi FISIP UB mengawali langkah menuju akreditasi internasional melalui penyelenggaraan workshop persiapan Akreditasi Internasional ACEJMC pada Kamis 18 November 2021 dengan mengundang pemateri dari Massey University New Zealand yang telah memiliki pengalaman akreditasi ACEJMC.
Acara Workshop ini dipandu oleh Maulina Pia Wulandari, P.hD, Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi dengan pembicara Prof. Christopher Galloway dan Dr. Niki Murray dari Massey University New Zealand, yang merupakan Project Manajer Accreditation ACEJMC, School of Communication, Journalism and Marketing.
Diskusi dalam workshop ini berlangsung dengan sangat menarik karena banyak sekali pertanyaan yang diajukan dimulai dari kurikulum yang harus dipersiapkan, dokumen, hingga isu sosial yang terjadi saat ini.
“Standar yang kita dapatkan akan sangat baik termasuk dalam proses pembelajaran akademiknya akan diakui secara luas hingga level internasional,” ujar Dr. Niki Murray terkait manfaat akreditasi internasional ACEJMC.
Adapun proses pengajuan akreditasi yang dilaksanakan Massey University cukup lama yaitu sekitar sepuluh tahun, dan dalam proses akreditasinya berjalan selama tiga tahun.
Dr Niki juga menjawab beberapa pertanyaan mengenai proses akreditasi, penilaian kurikulum hingga magang yang diikuti oleh mahasiswa. Menurut Niki, dirinya sepakat apabila program magang dapat terus dilakukan guna membantu mahasiswa untuk menjadi lulusan yang professional.
“Sementara untuk kurikulum yang harus dipersiapkan, ada banyak dokumen yang dibutuhkan yakni delapan dokumen dari berbagai macam kajian studi,” ucapnya.
Pelaksanaan workshop persiapan ACEJMC memberikan pemahaman pentingnya akreditasi internal pada peserta workshop diantaranya dosen, tenaga kependidikan, juga perwakilan mahasiswa dan alumni Jurusan Ilmu Komunikasi. (S2 Ilkom/Humas FISIP)