Untuk mengenalkan sekaligus mengajak mahasiswa berpartisipas, Universitas Brawijaya melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat mengadakan Sosiaisasi Program Mahasiswa Membangun 1000 Desa. Kegiatan ini dilaskanakan secara daring pada Selasa (31/1/2023), dan diikuti oleh seluruh mahasiswa Universitas Brawijaya Angkatan 2019 sampai 2021.
Membuka acara, Rektor Universitas Brawijaya, Prof. Widodo S.Si.,M.Si.,PhD., Med.Sc menyebut sebuah kewajiban bagi perguruan tinggi untuk turun ke masyarakat. “Sebuah kewajiban bagi perguruan tinggi untuk mengamalkan ilmu yang didapat, memahami masalah di masyarakat dan juga mencurahkan segala daya upaya yang dimiliki untuk menyelesaikan masalah di masyarakat”, jelasnya.
Tidak hanya itu, ia juga mengatakan membekali kompetensi tentang permasalahan yang ada di masyarakat juga penting. “Kompetensi ini bisa membentuk tim, berkomunikasi dan membangun jejaring di masyarakat. Kelak jika sudah lulus, kemampuan ini sangat mutlak diperlukan dalam beradaptasi dan membangun karir”, ujarnya.
“Kegiatan mahasiswa membangun 1000 Desa ini menjadi kegiatan yang secara komprehensif yang juga secara integratif menjadi kegiatan yang integrasikan antara kebutuhan perguruan tinggi, kebutuhan mahasiswa, kebutuhan masyarakat”, sebut Widodo. Kegiatan ini, imbuhnya juga sangat diapresiasi dan didukung oleh berbagai pihak baik pemerintah daerah industri bisnis dan juga seluruh dari akademi Indonesia. “Untuk itu, kami mohon nanti semua pihak Desa saling bergotong-royong bisa saling bersinergi untuk bisa mensukseskan kegiatan mahasiswa membangun 1000 Desa. secara ini adalah kesempatan untuk Universitas Brawijaya mahasiswanya dan dosen-dosennya bisa langsung menyelesaikan problem-problem yang ada di masyarakat”, pungkasnya.
Kegiatan MMD sendiri, menurut Dr. Sujarwo, S.P., M.P., selaku Ketua Program, kampus berkewajiban untuk memfasilitasi kegiatan mahasiswa di luar kampus, salah satunya adalah melalui Merdeka Belajar Kampus Merdeka secara mandiri. “Melalui MMD, mahasiswa dapat melihat realita di masyarakat. Dari sini juga kelak akan muncul paradigma tentang bagaimana keadaan di masyarakat”, ujarnya.
Kegiatan MMD akan diikuti oleh mahasiswa minimal semester 4, dengan total sks hingga 80 SKS, dengan pembekalan yang akan diberikan sesuai jadwal yang ditetapkan. Durasi kegiatan MMD ini akan berlangsung selama 6 minggu kegiatan, dengan bekal keilmuan yang didapat selama dua tahun di kampus.
MMD, imbuh pria yang menjabat sebagai Wakil Dekan bidang Akademik Fakultas Pertanian ini, tidak hanya berdampak pada pembangunan desa, namun juga pada implementasi MBKM, pencapaian indicator kinerja utama, serta pemeringkatan dan akreditasi UB di tingkat nasional dan internasional.
Melalui kegiatan pengabdian ini, diharapkan dapat menjadi wadah sivitas dalam mengamalkan dan membudayakan ilmu pengetahuan, teknologi untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.