LPP UB Gelar Workshop Pelaksanaan Kurikulum Outcome Based Education

Outcome-Based Education (OBE) merupakan pendidikan yang berpusat pada outcome dan bukan hanya sebatas materi yang harus diselesaikan saja. OBE mengukur hasil pembelajaran (Outcome) serta memungkinkan mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan baru yang mempersiapkan mereka pada level global. OBE menjadi pendekatan yang menekankan pada keberlanjutan proses pembelajaran secara inovatif, interaktif, dan efektif. Sehingga nantinya berpengaruh pada keseluruhan proses pendidikan dari rancangan kurikulum, perumusan tujuan dan capaian pembelajaran, strategi pendidikan, rancangan metode pembelajaran, prosedur penilaian, dan ekosistem pendidikan. Dengan latar belakang tersebut Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Brawijaya (LPP UB) menyelenggarakan workshop bertajuk “Sosialisasi, Diseminasi, Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum dan Asessment Outcome Based Education”, Selasa (22/11).

Prof. Dr. Ing Setyawan Purnomo Sakti M.Eng selaku ketua LPP UB mengungkapkan pelaksanaan kurikulum OBE telah lama diinisiasi dan disosialisasikan ke berbagai program studi di UB, sebagian besar telah melakukan tahapan-tahapan pengembangan kurikulum OBE, rancangan pembelajaran semester (RPS) hingga pelaksanaannya yang mencakup asessment dan evaluasi, “Kami berharap dengan hadirnya kegiatan ini jajaran dosen hingga level ketua program studi dapat memanfaatkan aplikasi pendukung yang berkaitan kurikulum pembelajaran serta bisa terintegrasi dengan SIADO. Aplikasi ini telah dibuat oleh Unit Teknologi Informasi dan Komunikasi UB untuk mempermudah input database. Tentunya dari penggunaan sistem aplikasi ini, penilaian-penilaian yang dilakukan nanti sudah bisa mengacu pada kerangka konsep outcome base education, serta keseragaman substansi dalam mekanisme penghitungan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK),” ungkapnya.

Menurutnya tahapan-tahapan ini juga mempengaruhi beberapa aspek seperti, (Pertama) Kepentingan akreditasi perguruan tinggi, khususnya pada akreditasi internasional maupun lembaga akreditasi mandiri. (Kedua) Kompetensi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dapat didukung melalui pendekatan kurikulum outcome based education, bagaimana capaian pembelajaran-pembelajaran membentuk kompetensi setiap lulusan. (Ketiga) Dapat mengakomodasi pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). [humas]