Load Cell Alarm, Alat Bantu Rehabilitasi Tulang Karya Dosen FK

Foto Load Cell Alarm Yang Merupakan Alat Bantu Rehabilitasi Untuk Orang Yang Memiliki Cedera Pada Tulang Paha Dan Kaki
Foto Load Cell Alarm Yang Merupakan Alat Bantu Rehabilitasi Untuk Orang Yang Memiliki Cedera Pada Tulang Paha Dan Kaki

Dalam Pekan Raya Medika 2024 yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM,  Inovasi dari dosen UB dr. Domy Pradana Putra, Sp.OT meraih prestasi di produk inovasi salah satunya adalah Load Cell Alarm.

Load Cell Alarm yang merupakan alat bantu rehabilitasi untuk orang yang memiliki cedera pada tulang paha dan kaki. Inovasi ini menurutnya adalah inovasi yang berbentuk kaus kaki yang memiliki berbagai fitur yang bisa membantu rehabilitasi kaki dan merupakan pembaruan dari inovasi sebelumnya.

“Sebetulnya produk yang lain ada tapi bentuknya sepatu, menurut saya kurang nyaman dan fungsional. Karena tidak semua orang mau memakainya setiap waktu. Kita mengupgrade itu menggunakan kaus kaki. Disitu ada alarmnya dan semacam timbangan di bagian tumit dan juga ada pengontrolnya. Jadi kalau kita setting 20kg ketika dia melebihi itu dia bergetar dan berwarna, ” katanya. 

Dengan fitur-fitur seperti timbangan untuk mengontrol tekanan pada kaki diharapkan penggunanya secara tidak langsung lebih stabil dan konstan sehingga rehabilitasi kaki semakin maksimal. Namun, akan ada pertambahan fitur sebagai jawaban dari masukan pasien untuk menambahkan sensor suara. Tidak hanya itu hasil laporannya akan dimasukkan ke dalam aplikasi. 

Foto Poster VR Plate and Screw
Foto Poster VR Plate and Screw

Selain itu, dr. Domy Pradana Putra, Sp.OT bersama timnya mengembangkan alat-alat pembelajaran baru yaitu dengan memanfaatkan Virtual Reality (VR), inovasi ini dinamakan VR Plate and Screw. Model VR ini untuk mensimulasikan medan operasi yang ditujukan kepada mahasiswa atau residen. Hal ini memberikan manfaat agar residen dapat me recall dan belajar di operasi bedah dengan waktu yang lebih fleksibel. 

“VR yang dulu awalnya dibuat game untuk pembentukan suatu medan operasi. Pada pendidikan bedah tulang kita memiliki residen (mahasiswa semester 1-10) disitu mereka harus melewati beberapa tahap mandiri operasi. Ilmiah kepada dokter, asisten baru langsung pendampingan. Itu membutuhkan tools tuh supaya mereka bisa me recall tidak perlu menunggu dokternya datang baru diskusi, ” katanya. (*/Humas UB).