Lima Karya Inovator UB Masuk Program Inovasi Indonesia 2020

Alat Deteksi Dini Penyakit Tiroid Autoimun Menggunakan Rapid Test TPO

Lima karya Inovator Universitas Brawijaya masuk dalam Business Innovation Center-Kementerian Riset dan Teknologi Program Inovasi Indonesia 2020.

Lima karya ini terpilih dari sebanyak 412 proposal yang diajukan berbagai lembaga, baik Perguruan Tinggi, Badan Penelitian milik Pemerintah maupun Perusahaan Swasta.

Dan total karya yang terpilih sebanyak 112 Inovasi Indonesia 2020.

Pemilihan ini didasarkan beberapa tahapan secara online dan klarifikasi dalam penetapan Inovasi yang berkesempatan mendapatkan mediasi/intermediasi dalam upaya hilirisasi produk inovasi menuju industri.

Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES berharap setiap tahun akan lebih banyak karya inovasi Civitas Akademika UB yang mendapat pengakuan dan bisa digunakan masyarakat.

“Hal ini terutama karena UB sudah mempunyai tahapan yang bagus tentang manajemen inovasi dan hilirisasinya,”katanya.

Program Inovasi Indonesia pertama kali diluncurkan pada tahun 2008 oleh Bussines Innovation Center-Kementerian Riset dan Teknologi, dan tahun 2020 merupakan tahun ke-12 dengan diluncurkannya 112 Inovasi Indonesia.

Sementara itu, lima karya inovator UB yang terpilih adalah Dr. Anang Lastriyanto dengan Technology Four in One pada Pengolahan Madu (Ketahanan Pangan); Sasongko Aji Wibowo, STP melalui Inovasi Peningkatan Jumlah Umbi dengan Teknologi Pengerat Bibit Singkong (Ketahanan Pangan).

Kemudian Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES, dkk dengan Alat Deteksi Dini Penyakit Tiroid Autoimun Menggunakan Rapid Test TPO dan TSHR untuk Ibu Hamil: Menuju Peningkatan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas dan Berdaya Saing (Teknologi Kesehatan dan Obat-Obatan).

Lalu karya Prof. Dr. dr. Djanggan Sargowo, Sp.PD., Sp.JP(K) dan dr. Ardian Rizal, Sp.JP(K) melalui Pengembangan Potensi Polisakarida Peptida dari Ekstrak Miselia Ganoderma lucidum sebagai Upaya Pencegahan Sekunder dan Perbaikan Kualitas Hidup Pasien NSTEMI, STEMI dan Gagal Jantung (Teknologi Kesehatan dan Obat-Obatan); Vian Dedi Pratama, dkk dengan Mesin Penetas Telur Penyu Otomatis (Matigator) Rekayasa Jenis Tukik Jantan dan Betina Berbasis Android. (*/Humas UB).