Lestarikan Budaya Lokal, FBD Lakukan Pengajaran Budaya kepada Anak-Anak di Desa Ngadas Kabupaten Malang

FISIP-FIB Berbakti Desa Universitas Brawijaya (FBD UB) kelompok 6 melakukan pengajaran budaya kepada anak-anak di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu bagian dari rangkaian program kerja yang dilakukan FBD 06 selama periode Kuliah Kerja Nyata (KKN) mereka di Desa Ngadas. Kegiatan pengajaran budaya ini utamanya ditujukan untuk menjaga kelestarian budaya lokal yang dinilai mulai dilupakan oleh generasi muda.

Garin Fitra, Koordinator Desa FBD UB 06 mengatakan bahwa pengajaran budaya merupakan salah satu bagian dari pendidikan yang penting untuk diberikan kepada anak-anak.

“Pengajaran budaya perlu diberikan kepada anak-anak untuk meningkatkan pengetahuan serta menumbuhkan kesadaran berbudaya pada generasi muda di Desa Ngadas. Selain itu, pengajaran budaya juga menjadi upaya kami untuk senantiasa menjaga dan melestarikan budaya-budaya daerah di tengah derasnya aliran budaya luar yang masuk ke Indonesia,” ucapnya.

Materi pengajaran budaya yang dilakukan di SDN 01 Ngadas meliputi pengajaran mengenai batik, kerajinan tangan, hingga permainan tradisional. Pada materi mengenai batik, anggota FBD UB 06 memberikan beberapa materi pengajaran seperti sejarah, makna dan filosofi, jenis-jenis batik di Indonesia, serta perkembangan dan inovasi dari batik itu sendiri.

Selain memberikan materi mengenai batik, anggota FBD UB 06 juga mengajarkan murid-murid SDN 01 Ngadas cara membuat batik tie dye. Praktik pembuatan batik tie dye sendiri dilakukan dengan menggunakan kelereng yang dibalut dengan kain lalu diikat dengan karet gelang. Berikutnya kain tersebut diwarnai menggunakan pewarna kain, lalu dikeringkan.

Nando, murid SDN 01 Ngadas mengaku senang dan antusias mengikuti pengajaran mengenai batik yang dilakukan oleh FBD UB 06.

“Saya diajarin soal sejarah sama jenis-jenis batik. Tadi juga diajarin cara bikin batik sama kakak-kakaknya. Pelajaran ini seru banget dan bikin saya senang,” ucap Nando.

Berikutnya, pada pengajaran mengenai kerajinan tangan, anggota FBD UB 06 memberikan materi mengenai pengertian, contoh, serta bagaimana cara melestarikan kerajinan tangan khas Indonesia. Tidak lupa, murid SDN 01 Ngadas juga diajari praktik membuat kerajinan tangan. Kali ini mereka diajari cara meronce menggunakan manik-manik yang mana mereka dapat menghasilkan kerajinan tangan berupa gelang. (*/Humas UB)