Anggar (Guru Seni SMA BSS) dan Redy (UB Radio)
Lagu LESTARI dan Instrument Berbasis Kampung (Dawai Cempluk ) yang dibawakan oleh Duo Etnicholic ( Redy Eko Prastyo dan Anggar Syaf’iah Gusti ) menang dalam Sopravista International Festivals.
Video klip dengan lagu Hijau Lestari dari Duo Etnicholic diunggah dalam program channel youtube iRL Gigs,sebuah channel yang berisi karya music non mainstream dari malang.
Channel YouTube tersebut kemudian diikutkan dalam sebuah ajang festival budaya internasional SOPRAVISTA INTERNATIONAL FESTIVALS di ITALY.
Redy mengaku, dirinya dan Anggar tidak berharap besar untuk masuk nominasi bahkan memenangkan kompetisi tersebut mengingat banyaknya pesertanya dengan ragam nominasi yg dipilih.
“Saya dan Anggar tidak terlalu berharap untuk menang. Ternyata pada tanggal 23 desember 2020 seorang kawan mengirim pesan WA,dan mengcapture pengumuman kalau Duo Etnicholic menang dalang ajang tersebut sebagai 1 DEFREE LAUREATE NOMINASI MIXED VOCAL DAN INSTRUMENT,” kata Redy.
Sementara itu, Dawai Cempluk merupakan sebuah nama instrumen yang dibuat oleh warga di Kampung Cempluk.
Cak Budi Ayin salah satu pembuat instrument ini,dia berprofesi sebagi Tukang Kayu,tukang cat kuli bangunan. Membuat instrument ini dia banyak belajar dari melihat Youtube, jadi otodidak,dengan peralatan yang sedrhana diantaranya,badik,gergaji,palu,alat cokel tidak ada peralatan modern semua Hand Made manual.
“Ada sekitar 30 an instrument dawai cempluk yang di buat dengan berbagai macam bentuk. Pada tanggal 28 Desember 2020 hingga 1 januari 2021 cak budi ayin akan mengikuti Pasar Seni di Dewan Kesenian Malang,dan instrumentasinya akan dipamerkan di ajang tersebut serta juga menerima pesanan jika ada yg tertarik,”kata Redy yang sudah satu tahun belakangan mendampingi Cak Budi Ayin.
Atas kemenangannya tersebut, Redy dan Anggar yang merupakan staff di bawah unit Badan Usaha Akademik (BUA) UB, akan mendapat kesempatan untuk datang ke Italy mengikuti ajang tersebut tahun 2021. (*/Humas UB).
