UB Aksi Nyata Jaga Lingkungan Kualitas Air Sungai

Tekhnik Pengairan UB menginisiasi kegiatan bersih-bersih sungai  untuk membersikan sedimen dan sampah yang mengalir di saluran-saluran irigasi yang berubah menjadi saluran drainase . Acara yang bertajuk “Rempah” (Resik-resik Sampah) dilepas langsung oleh rektor Universitas Brawijaya dilapangan Rektorat, Minggu pagi (1/9/2024).
“ Rempah” merupakan kegiatan rutin bersih sungai yang diadakan dua tahun sekali sejak tahun 2022 lalu. Selain bersih-bersih sungai kegiatan ini juga dibarengi penghijauan dengan menanam pohon di 97 titik.
Menurut Ketua Departemen Tekhnik Pengairan Fakutas Tehnik , Dr. Ir. Runi Asmaranto, ST., MT., IPM, kegiatan ini merupakan pengabdian masyarakat yang  didanai dari luar kampus.
Dalam upaya merawat sungai dan menjaga lingkungan hidup di kota Malang Tehnik Pengiran UB menggandeng Lions Club Malang Indah dan melibatkan beberapa stakeholder dari PUPR PKP, DLH, masyarakat sekitar, dan beberapa konsultan PU.
Titik kumpul kegiatan ini berada di jalan Angklung, Tunggul Wulung.
Runi Asmaranto mengatakan kegiatan ini tergerak karena terdapat tinginya sedimen dan sampah dikawasan sungai seputar kota Malang. Hal ini menjadi pematik kepedulian bersama-sama masyarakat agar selalu menjaga kualitas air dan sediment di drainase-drainase yang mengalir ke lima sungai sehingga tidak tercemari. Kelima sungai itu tersebut yaitu sungai Bango, Brantas hulu, sungai Sukun, sungai Metro, dan sungai Amprong.
Terdapat 600 relawan yang ikut terlibat, terdiri dari mahasiswa dan masyarakat. Kegiatan ini dikatakan merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat,dan diharapkan bisa menjadi kesadaran masyarakat di kota Malang untuk menjaga kebersihan sungai.
“Jadi ketika kita bicara sampah dan sedimen itu sering kali diteliti, ditulis dalam jurnal, tapi aksi nyatanya belum dan masih sangat minim, ini merupakan wujud aksi nyata mahasiswa Tehnik Pengairan UB bersama masyarakat peduli,” ungkap Runi.
Dekan Fakultas tehnik UB, dalam sambutanya mengatakan kegiatan ini tidak saja hanya menyelesaikan persoalan yang ada di masyarakat. Setelah kegiatan ini ada lanjutan yang nantinya pada tanggal 8 September diadakan sosialisasi dengan masyarakat, membangun kesadaran untuk bersih-bersih linkungan dan bersi-bersih sungai, yang mana kegiatan ini dianggap sangat berkaitan sekali dengan Sustainable Developmet Goals (SDGs) di lingkungan UB.
“ Ada dua SDGs yang terkait dari kegiatan ini, yang pertama berkaitan dengan Clean Water Sanitation, merupakan tantangan kita bagaimana memastikan kesediaan air kita itu bagus, termasuk air di sungai bersih. Kemudian yang kedua berkaitan Sustainable Cities and Communities (kota dan komunitas berkelanjutan), yaitu dalam rangka untuk kegiatan PKM yang merupakan kegiatan sangat berarti untuk masyarakat kita dalam rangka penyadaran,” kata prof. Hadi.
Retor UB prof. Widodo dalam sambutanya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dengan banyaknya unsur yang keterlibatan dari kegiatan ini merupakan bentuk komunikasi yang sangat bagus untuk menjunjung SDGS. Hal ini dianggapnya merupakan kegiatan yang sesuai dengan salah satu misi universitas Brawijaya.
“ Kegiatan ini sesuai misi Universutas Brawijaya nomer 4, menjadikan UB sebagai perguruan tinggi dengan tatakelola yang berkelanjutan,” katanya.
Lebih lanjut prof. Widodo menyampaikan kegiatan bersih-bersih sungai ini sebagai salah satu bentuk pembelajaran bagi mahasiswa dan masyarakat , bahwa kebersihan itu tanggung jawab untuk setiap individu dan semua orang. Diharapkan dengan aksi ini terus berlanjut bisa membentuk kepedulian bersama dalam kesadaran kebersihan lingkungan.
“Mudah-mudahan gerakan ini menjadi inspirasi warga malang dan generasi muda tentang kebersihan dan SDGs sehingga pembangunan masyarakat yang bagus, bisa menjadikan Indonesia emas tahun 2045,” katanya. (KAN/Humas UB)