Kominfo menggelar Roadshow Indonesia Game Developer eXchange (IGDX) 2023 di gedung Auditorium Algoritma FILKOM UB, Sabtu (22/7/2023)untuk menarik minat mahasiswa seluruh Indonesia dalam bidang pengembangan game yang semakin menjanjikan. Tercatat sekitar 130 partisipan hadir di Auditorium Algoritma, dari berbagai perguruan tinggi di Malang.
Luat Sihombing, selaku Ketua Tim Business Matchmaking Kemkominfo hadir secara langsung untuk memberikan sambutan.
“IGDX merupakan upaya dan menjadi wadah untuk meningkatkan kapasitas pelaku industri game dalam negeri dan mendorong industri game lokal untuk go global. Sehingga industri game Indonesia semakin hari semakin meningkat, baik dari sisi produsen maupun penggunanya,” jelas Luat.

Luat juga menyampaikan bahwa game Indonesia mengalami pertumbuhan signifikan dari tahun ke-tahun. Pertumbuhan itu tidak hanya dalam skala produksi, tapi juga skala usaha. Namun peningkatan skala ini selain menjadi penanda positif bagi masa depan industri lokal, juga membawa sejumlah tantangan baru. Dengan skala yang lebih besar, persaingan di pasar global juga semakin ketat.
Selain Luat, sambutan juga disampaikan Dr. Eng. Ir. Herman Tolle, ST., MT. selaku Wakil Dekan bidang Akademik yang mewakili FILKOM UB dalam menyambut Kominfo dan peserta yang hadir. Pria yang pernah membuat game edukasi tersebut menyampaikan berharap melalui seminar IGDX ini bisa memberikan wawasan berharga tentang proses pengembangan game, tantangan di industri, dan peluang yang tersedia.
“Kami sangat senang IGDX hadir di FILKOM UB. Para pemateri yang hadir pastinya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang tak ternilai dalam industri game, dan kami berharap mahasiswa-mahasiswa kami akan mendapatkan wawasan baru tentang dunia pengembangan game,” kata Herman.

Seminar ini menampilkan beberapa pembicara kunci yang telah berkontribusi dalam pengembangan game populer, seperti Riris Marpaung, seorang Founder & CEO of GameChanger Studio dan Adib Thoriq selaku Founder & CEO Algorocks yang juga alumni FILKOM UB. Topik-topik yang akan dibahas mencakup proses kreatif dalam menciptakan konsep game, pengembangan game untuk platform yang berbeda, desain level, audio, hingga strategi pemasaran untuk menarik perhatian audiens.
“Hal yang spesial dalam industri game ialah karakteristiknya yang sepenuhnya digital dan tidak terikat teritori, sehingga siapapun bisa menarget seluruh orang di dunia. Ini menyebabkan banyak developer lokal yang menarget pasar luar negeri sehingga mengakibatkan terjadinya persaingan kualitas game,” papar Riris.
Webinar ini juga menampilkan sesi tanya jawab interaktif yang memungkinkan mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan para pembicara. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk bertanya mengenai pengalaman dan pandangan para ahli yang telah sukses di industri game.[drn/Humas UB]