Kopi Arabika sudah dikenali di kalangan penikmat kopi. Dengan sedikit rasa asam, jenis kopi ini juga menjadi favorit penikmat kopi dunia. Namun, bagaimana jika kopi dicampur dengan manga? Hal ini yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya lintas fakultas. Kombinasi kopi Arabika dari lereng Arjuno dengan ekstrak kulit mangga Podang menghasilkan kopi nikmat dengan rasa dan aroma mangga.
Adalah Faiz Arsyad, Demmy Filsafa Ratna Putra, Rishna Widhia Kusumawati dan Arsyad Salman Yusra Abdi Jasri dari Fakultas Pertanian dan Serira Surya Candini dari Fakultas Ilmu Administrasi yang menemukan kombinasi ajaib bernama MASCO. Mango Peels Coffee, Innovation of Healthy Arabica Coffee Drinks Based on Zero Waste System (MASCO) merupakan kombinasi ekstrak kulit mangga Podang khas Kediri dengan kopi Arabika, dengan prinsip bebas limbah.
Mangga Podang, menurut Faiz, adalah mangga khas Kediri. “Mangga Podang adalah tipe mangga khas Kediri. Tingginya produksi dan konsumsi mangga menghasilkan limbah berupa kulit yang tidak termanfaatkan. Sehingga kita memanfaatkan kulit mangga ini menjadi minuman”, jelasnya.
Hasil riset menunjukkan, kulit mangga Podang sendiri mengandung beberapa senyawa aktif, seperti Polyphenols, Alpha Hydorxil Acid (AHA), Amyhocyanins, Flavonoid serta vitamin C dan E. Dengan durasi proses dalam waktu kurang dari 1 hari, kulit mangga ini diolah menjadi bubuk. “Minum kopi telah menjadi tren baru di masyarakat, seiring dengan semakin menjamurnya kedai kopi di berbagai daerah. Dengan adanya MASCO, maka dapat memaksimalkan potensi kopi sama halnya dengan pendapatan petani mangga, sekaligus mengurangi limbah kulitnya. Kopi ini dijual dalam bentuk bubuk. Cukup diseduh dengan air panas, kopi ini siap dikonsumsi kapan saja”, papar Faiz.
Di sisi lain, kopi tubruk di Indonesia mengandung banyak kandungan kafein. “Efek konsumsi kafein berlebihan dapat berdampak pada kecanduan, pengentalan darah, mengakibatkan serangan jantung dan struk”, imbuh mahasiswa angkatan 2016 ini. Melalui MASCO, tim ini menyajikan alternatif kopi bubuk yang dapat dinikmati dengan manfaat kesehatan.
Tim MASCO juga telah bermitra dengan UMKM olahan mangga Podang dan beberapa kedai kopi. 1 kantong kopi mangga dengan berat 100 gr dibandrol dengan harga Rp 20.000,- atau setara dengan USD 2. Kombinasi dua bahan ini menghasilkan kopi dengan rasa pahit yang lebih sedikit dan dapat mengurangi resiko diabetes, kanker, kolsterol dan penyakit jantung koroner.
Melalui MASCO, tim ini telah berhasil meraih Gold Medal dan Platinum Award in International Invention and Trade Expo (ITEXPO), London 2020. Meskipun dilakukan secara daring, kelompok ini berhasil menyisihkan 100 inovator dari 30 negara. “Salah satu yang membuat tim kita menang adalah mengangkat kearifan lokal melalui penggunaan bahan baku asli Indonesia. [VQ]