Konservasi Mangrove, Mahasiswa Bentuk Kelompok Tani Hutan di Alasbuluh

Kelompok 595 MMD UB di Alasbuluh
Kelompok 595 MMD UB di Alasbuluh

Banyuwangi merupakan wilayah dengan mangrove terluas di Jawa Timur. Dengan luasan mencapai 1962.496 ha, mangrove di Banyuwangi menyimpan potensi besar, terutama di kecamatan Wongsorejo, baik dalam sektor ekonomi hingga pariwisata. Namun potensi ini tidak dibarengi dengan tingkat pengetahuan dan kesadaran masyarakat pesisir. 

Inilah yang menjadi latar belakang kelompok 595 Mahasiswa Membangun Desa (MMD) Universitas Brawijaya (UB) selama berada di Alasbuluh. Sebagai upaya konservasi, kelompok ini memberikan sosialisasi pentingnya mangrove yang dilaksanakan di musholla Bahrul Falah dusun Krajan 1, Alasbuluh.

Menurut Almira Daffa selaku Koordinator Desa, program ini fokus pada masalah lingkungan. “Tujuannya untuk membangkitkan kesadaran warga masyarakat desa Alasbuluh yang bermukim di dekat pantai Alasbuluh terhadap keberadaan mangrove di wilayah mereka”, ujarnya.

Tidak hanya itu. Kelompok ini juga membentuk Kelompok Tani Hutan yang terdiri dari masyarakat dusun Krajan 1 dari kalangan muda hingga tua. Dengan dibentuknya Kelompok Tani Hutan, diharapkan warga setempat mampu menjadi ujung tombak perubahan ekosistem mangrove Alasbuluh yang lebih baik lagi. “Memang membentuk sebuah Kelompok Tani Hutan merupakan sebuah keharusan di sini. Beberapa kali saya ditawarkan bantuan bibit mangrove namun bingung siapa yang akan mengelola nya. Dengan dibentuknya Kelompok Tani Hutan Alasbuluh ini, diharapkan mereka nanti yang akan memgang tanggung jawab penuh akan kawasan mangrove di sini,” tutur Mai, selaku Kepala Dusun Krajan 1.

Sosialisasi ditutup dengan penanaman 100 bibit mangrove di kawasan pantai Labuan Jaya, desa Alasbuluh. Kegiatan ini dilaksanakan bersama seluruh warga dusun Karajan 1 yang terdiri dari anak-anak maupun dewasa. “100 bibit mangrove yang kami tanam ini merupakan bentuk bantuan bibit dari Dinas Perikanan dan Kelautan Banyuwangi. Kedepannya, jika penghijauan mangrove di Wongsorejo sudah berjalan dengan baik, akan ada bibit tambahan dari Dinas Perikanan dan Kelautan,” tutur pungkas Almira. (VQ)