Komitmen Sobat Bumi UB Ciptakan Nusantara Hijau 2045

Green Action Brawijaya Muda; Kontribusi Malang untuk Nusantara Bebas Karbon dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Hijau 2045
Green Action Brawijaya Muda; Kontribusi Malang untuk Nusantara Bebas Karbon dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Hijau 2045

Meningkatnya emisi karbon di atmosfer bumi berdampak negatif pada lingkungan dan masyarakat, tidak terkecuali di Indonesia. Global Carbon Project di tahun 2022 menempatkan Indonesia sebagai negara dengan produksi karbon sebesar 700 ribu ton per tahun. Kondisi ini semakin diperparah dengan kurangnya tingkat kepedulian masyarakat terhadap pengolahan sampah.

Berangkat dari kondisi ini, sejumlah mahasiswa Universitas Brawijaya dari berbagai fakultas menunjukkan komitmen terhadap bumi. Melalui Aksi Sobat Bumi, para mahasiswa yang juga merupakan bagian dari PF Scholars Universitas Brawijaya ini mengadakan beberapa kegiatan di Dusun Umbul Legi, Kecamatan Jabung, dan Pantai Bajul Mati, Kabupaten Malang.

Menurut Dio Pratama selaku Project Manager Aksi Sobat Bumi UB 2024, kegiatan ini merupakan kontribusi nyata Pertamina melalui Sobat Bumi untuk menciptakan masa depan yang lebih hijau. “Saya bersama rekan-rekan Awardees Pertamina Sobat Bumi Scholarship dan juga dibantu oleh Volunteers berkomitmen untuk bisa bergerak serta berdampak secara nyata kepada lingkungan. Tidak akan ada lagi planet kedua selain Bumi”, ujar mahasiswa Fakultas Hukum ini.

Sosialisasi Green Lifestyle
Sosialisasi Green Lifestyle

Rangkaian kegiatan Green Action Brawijaya Muda terdiri atas peningkatan kesadaran dan kemampuan pengolahan sampah menjadi barang bernilai guna, kampanye green lifestyle, pemberian cairan EM4 dan produksi pupuk serta penyediaan tempat sampah di beberapa titik. Sedangkan di Pantai Bajulmati, para mahasiswa ini menanam 200 bibit mangrove untuk mendukung pantai ini sebagai lokasi edukasi dan konservasi.

Beach Clean Up
Beach Clean Up

“Bukan itu saja, kami juga mengadakan Sekolah Alam kepada Sobat Bumi dan peserta lain dari masyarakat sekitar pantai untuk update terhadap isu lingkungan, termasuk Blue Carbon”, ujarnya. Ada pula Beach Clean Up untuk membersihkan lokasi sekitar pantai.

“Di Bajulmati juga, kami melepas 375 tukik bersama komunitas Bajulmati Sea Turtle Conservation, tujuannya supaya bisa menambah jumlah populasi penyu yang berkurang akibat perburuan, perubahan iklim dan kerusakan habitat”, imbuh Dio.

Dari rangkaian kegiatan ini, Dio berharap kepada para mahasiswa untuk bisa menjadi agen perubahan masa depan. “Kalau bukan kita yang menjadi pioner penggerak saat ini, lantas siapa lagi yang harus kita harapkan dan tunggu untuk memulai”, pungkasnya. (dio/VQ)