Kolaborasi Triple Helix FT, Pussenarhanud, dan Mitra Nexin Dukung Teknologi Pertahanan Nasional

Pada hari ini, 15 November 2024, dilaksanakan Uji Dinamis Sistem Integrasi C4 di Lapangan Upacara Bengpus Arhanud Batu, Malang. Uji ini merupakan hasil kerjasama Triple Helix antara Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB), Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Pussenarhanud), dan Mitra Nexinyang berperan sebagai pilar dalam terselenggaranya Sistem Integrasi C4 untuk Alutsista Arhanud.

Sistem Integrasi C4, yang mengacu pada Command, Control, Computer, dan Communication, berfungsi sebagai alat integrator untuk menghubungkan berbagai komponen alutsista agar dapat bekerja secara sinergis.

“Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan bahwa ketiga komponen utama alutsista, yaitu radar, meriam, dan Poskodahanud (Pos Komando Pengendalian Pertahanan Udara) dapat beroperasi secara terintegrasi,” tukas Prof Ir. Hadi Suyono, ST., MT., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., pada sambutannya pagi ini.

Radar, bebernya, menjadi elemen pertama dalam sistem ini dengan fungsi utama sebagai alat pendeteksi dan pelacak target. Radar memiliki tugas untuk mendeteksi posisi dan pergerakan objek yang mendekati area pengawasan. Data yang dihasilkan radar ini menjadi komponen awal dalam proses integrasi C4.

Meriam adalah elemen kedua dalam sistem alutsista yang terhubung dengan sistem C4. Meriam bertindak sebagai alat pertahanan aktif yang bertugas untuk menetralisir ancaman yang terdeteksi oleh radar. Berdasarkan data yang diterima dari Poskodahanud, meriam dapat beraksi dalam waktu yang singkat.

Poskodahanud, sebagai elemen ketiga, memiliki peran sebagai pusat komando dan pengendalian. Poskodahanud bertugas menerima data dari radar, menganalisis informasi yang diterima, dan memberikan instruksi kepada meriam untuk merespons ancaman sesuai kebutuhan. Poskodahanud menjadi kunci dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat.

Tujuan utama uji dinamis ini adalah untuk memastikan efektivitas integrasi antara radar, meriam, dan Poskodahanud. Dengan adanya sistem C4, data dari radar dapat langsung diteruskan ke Poskodahanud untuk dianalisis lebih lanjut, dan Poskodahanud kemudian dapat memerintahkan meriam untuk melakukan tindakan sesuai informasi yang diterima.

Hasil uji dinamis diharapkan dapat meningkatkan koordinasi serta respons dalam menghadapi berbagai potensi ancaman. Melalui integrasi real-time antara ketiga elemen ini, sistem C4 mampu memastikan bahwa setiap unit dapat merespons ancaman secara cepat dan terkoordinasi.

Sistem C4 yang telah teruji ini juga diharapkan mampu meningkatkan akurasi pengambilan keputusan dalam situasi kritis. Integrasi ini menciptakan komunikasi yang lebih baik antara radar, meriam, dan Poskodahanud, sehingga proses pengendalian alutsista dapat berlangsung dengan efisien.

Penggunaan sistem C4 ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional alutsista secara keseluruhan. Dengan koordinasi yang terintegrasi, setiap elemen dapat melakukan peran masing-masing secara optimal dan mendukung kebutuhan pertahanan yang lebih kuat.

Kolaborasi antara Pussenarhanud, Fakultas Teknik UB, dan Mitra Nexin menunjukkan sinergi Triple Helix yang menjadi fondasi dalam pengembangan inovasi di bidang teknologi pertahanan. Kerjasama ini menegaskan komitmen FT UB dalam mendukung kebutuhan teknologi pertahanan nasional.

“Uji dinamis ini menjadi salah satu langkah awal dalam pemanfaatan teknologi C4 di lingkungan TNI AD. Harapannya, kerjasama ini akan terus menghasilkan kontribusi positif bagi pertahanan negara dan membuka peluang untuk pengembangan lebih lanjut di masa depan,” kata Guru Besar di Bidang Rekayasa Sistem Daya & Kecerdasan Buatan ini.