Kolaborasi FTUB dan FPIK Juara 1 Kompetisi Kapal Cepat Tak Berawak Nasional

Tim IMFISHER 3, kolaborasi mahasiswa Fakultas Teknik UB (FTUB) dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) menjadi Juara 1 Kategori Design Inovasi Kapal Re-Design Lay-Out Ruang Akomodasi, Kontes Kapal Cepat Tak Berawak Nasional (KKCTBN) 2020.

Hal ini diumumkan di Surat Keputusan Kepala Pusat Prestasi Nasional No. 2522/J3/KP/2020 yang dikeluarkan pada hari Sabtu, 7 November 2020.

Tim ini beranggotakan Rafika Aulia Alim (Teknik Industri 2017), M. Zikri Hasnur (Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan 2018), dan Dian Tri Larasati (Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan 2019).

“Untuk lomba ini kami lengkapi kapal Ro-Ro sedemikian hingga dapat mencegah penularan covid-19 di dalam kapal,” ujar salah satu anggota tim, Dian.

Lanjutnya, tim mendesain ulang kapal Ro-Ro dengan standar keselamatan, protokol kesehatan, physical distancing, dan mempertahankan kapasitas penumpang, serta tidak merubah bentuk dan ukuran lambung kapal.

“Kursi penumpang kapal 300. Agar jaga jarak, maka ditambah geladak. Sehingga jumlah penumpang tetap 300 agar pengusaha tidak rugi. Selain itu juga ada penambahan pintu otomatis terbuka dengan menginjak tombol di bawah,” jelas Dian.

Tim juga menambahkan sekat di kursi. Karena kelebihan itu, ia menduga ada nilai plus di re-design mereka. Tim juga menambah fasilitas pendukung pencegahan penyebaran Covid-19 dan perubahan penerapan tata laksana (SOP) berbagai aktifitas penumpang.

Atas prestasi ini, Dian mewakili timnya berharap agar wabah covid dapat diatasi dan momentum ini dapat menjadi motivasi untuk terus berkembang, berkarya dan membanggakan alma mater.

Pelaksanaan KKCTBN sendiri merupakan kegiatan tahunan Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Indonesia. Turut berperan aktif dalam penanganan pendemi covid 19 di Indonesia, KKCTBN 2020 mengambil tema “Inovasi Teknologi Kemaritiman dalam Penanganan Covid-19″.

Pada tahun 2020 ini lomba dilaksanakan secara daring dan luring dengan yang menempatkan Universitas Muhammadiyah Malang sebagai Host. Dian menjelaskan anggota timnya terpencar saat final. Ada yang di Malang, Jambi, dan Jakarta.

“Alhamdullilah, pas di final tidak ada masalah. Kami bisa saling melengkapi penjelasan ke juri,” jelasnya. (Meg/mic)