Dewasa ini industri perunggasan di Indonesia menjadi primadona pengembangan industri peternakan. Sebab bidang industri sudah membudaya hingga ke peternak yang telah memperhitungkan bisnis dalam beternak.
Sehingga komoditas unggas menjadi andalan utama dalam hal pengembangan ekonomi dan bisnis peternakan. Oleh karenanya diperlukan bibit calon pemimpin bangsa dari dunia peternakan untuk memulai dan menekuni bisnis peternakan unggas.
Hal itu disampaikan oleh Dekan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Prof. Suyadi dalam sambutannya sembari membuka acara seminar online bertajuk “Kiat Mengembangkan Bisnis Peternakan Unggas”, Sabtu (27/3/2021).
Suyadi mengatakan membangun bisnis unggas langkah untuk mewujudkan kemajuan bangsa yang sehat, tenteram, makmur, dan berdaulat. Namun didukung dengan peningkatan konsumsi daging unggas di masyarakat sehingga dapat menstabilkan harga.
Sejalan dengan pemikiran tersebut, Irjen Pol Drs. Frederik Kalalembang (Analis Kebijakan Utama Baharkum Polri, Mabes Polri sekaligus pemilik peternakan ayam) yang dipercaya menjadi narasumber memaparkan bahwa berbisnis unggas merupakan peluang yang luar biasa. Karena mayoritas penduduk tidak mengenal ras dan agama mengkonsumsi daging dan telur ayam.
Menurutnya kunci keberhasilan beternak unggas ialah pemberian pakan yang sesuai, pemberian vaksin secara rutin, dan sanitasi kandang. Disamping itu kesiapan mental juga diperlukan, sebab dalam berbisnis menyita emosi, tenaga, dan pikiran.
“Keuntungan berbisnis adalah tidak dibatasi masa pensiun, dapat diawasi dari rumah, serta membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.” jelas Frederik
Disisi lain, Edi Effendi (owner PT. Mulia jaya Mandiri) sebagai pemateri kedua menyampaikan kiat suskses beternak ayam petelur. Antara lain pemilihan lokasi kandang (farm) yang mudah dijangkai dan jauh dari pemukiman penduduk, menentukan sistem bangunan kandang sesuai denagn iklim wilayah farm, dan pemilihan bibit ayam (DOC) dengan strain atau jenis yang sesuai dengan kondisi lingkungan, pangsa pasar, hasil produksi, serta performance yang baik. (dta/Humas UB)