
Universitas Brawijaya (UB) dan Taylor & Francis resmi memperpanjang Memorandum of Understanding (MoU) pada Jumat (20/09/2023). MOU ini menandai tahun kedua kerjasama antara UB dan Taylor and Francis dengan tujuan utama untuk meningkatkan luaran penelitian berkualitas dari UB.
Salah satu poin utama dalam MOU ini adalah akses terbuka (open access) ke seluruh jurnal yang diterbitkan oleh Taylor & Francis bagi seluruh sivitas akademika UB. Langkah ini diharapkan akan memperkaya literasi penelitian bagi mahasiswa, dosen, dan peneliti UB, serta memperluas wawasan dan referensi dalam berbagai disiplin ilmu.
Tidak hanya itu, sama seperti tahun sebelumnya dosen-dosen UB juga memiliki kesempatan untuk mempublikasikan hasil penelitiannya secara open access di jurnal-jurnal yang diterbitkan oleh Taylor & Francis.
Taylor & Francis merupakan penerbit berusia lebih dari 225 tahun yang menerbitkan buku, jurnal, baik tercetak maupun digital/elektronik dalam bidang kemanusiaan, ilmu sosial, sains, teknologi, dan medis.
Dalam diskusinya dengan pihak Taylor & Francis Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc menyampaikan harapan agar Taylor & Francis dapat menjadi penjamin kualitas dari publikasi sivitas akademika UB.
“Selayaknya Taylor & Francis, UB juga memiliki reputasi baik yang ingin dijaga dan ditingkatkan. Dengan kerjasama ini diharapkan Taylor & Francis dapat menjadi penjamin mutu dan kualitas dari publikasi sivitas akademika UB,” kata Widodo.
Dengan diperpanjangnya MOU ini, diharapkan akan ada peningkatan signifikan dalam jumlah dan kualitas publikasi dari dosen dan peneliti UB, yang pada gilirannya akan meningkatkan reputasi dan peringkat UB di tingkat nasional maupun internasional. [KG/Irene]