Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia (RI) melaksanakan kegiatan sosialisasi hasil perundingan perdagangan Internasional. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan melalui Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional pada Kamis (12/6). Kegiatan sosialisasi dilakukan langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan Dr. Jerry Sambuaga dan adir pula Walikota Malang Drs. H Sutiaji.
Sosialisasi ini mengambil tema “Keketuaan ASEAN Indonesia Tahun 2023 dan Program Prioritasnya”. Kegiatan dibuka langsung oleh Rektor Universitas Brawijaya (UB) dalam hal ini diwakili oleh Wakil Rektor I (WR I) Bidang Akademik UB Prof Imam Santoso di Gedung Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UB. Kegiatan ini dilaksanakan secara langsung dan juga virtual dengan jumlah peserta sebanyak 120 peserta yang hadir secara langsung serta 300 peserta yang hadir secara virtual.
Pada sambutannya WR I menyampaikan selamat datang kepada Wamendag RI. UB saat ini menjadi salah satu perguruan tinggi negeri terbaik di Indonesia. UB juga salah satu perguruan tinggi negeri dengan jumlah mahasiswa terbesar di Indonesia. Isu perdagangan internasional perlu diketahui oleh mahasiswa dan harapannya nantinya dapat tersampaikan juga kepada masyarakat, kalangan UMKM pada khususnya.
Sutiaji selaku Walikota Malang menyampaikan bahwa saat ini pertumbuhan Ekonomi di Kota Malang pada angka 6,3 persen. Kota Malang menjadi salah satu penyangga perekonomian di Jawa Timur. Dirasakan sangat tepat jika kegiatan sosialisasi berbagai kebijakan perdagangan Internasional di Malang.
“Kami berkepentingan sekali untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Salah satunya adalah proses hilirisasi berbagai hasil penelitian dari Universitas kepada masyarakat. Berbagai saran dan inovasi dari Universitas akan sangat penting bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat umum,” sambut Sutiaji.
Selaku Wamendag, Jerry menyampaikan pentingnya untuk menyampaikan kepada masyarakat terkait berbagai hasil kinerja kemeterian perdagangan, salah satunya terkait perjanjian perdagangan internasional. Menjadi lebih penting lagi karena saat ini Indonesia menjadi ketua ASEAN.
“Saat ini neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus. Artinya nilai ekspor Indonesia lebih besar dari impor. ASEAN dianggap penting karena memiliki penduduk sebesar 700 juta jiwa lebih. Jumlah ini lebih besar dari jumlah penduduk Uni eropa dan beberapa wilayah laennya. Hal ini menjadi tantangan yag besar bagi Indonesia untuk meningkatkan neraca perdagangan Indonesia,” jelas Wamendag. [pon/humas]